Walhi dan PBHI Siap Dampingi Petani Pangian Gugat Pemerintah

Sabtu, 14 Oktober 2017, 19:40 WIB | Wisata | Kab. Tanah Datar
Walhi dan PBHI Siap Dampingi Petani Pangian Gugat Pemerintah
Petani Pangian, Lintau, Tanahdatar, bersama aktivis PBHI dan Walhi Sumbar, di areal sawah mereka yang telah jadi semak belukar akibat ketiadaan aliran air. Mengeringnya sawah ini diakibatkan pengerjaan proyek irigasi Batang Sinamar sejak 2015 lalu. (istim

"Setidaknya pada tahap awal, kami telah mengidentifikasi ada sekitar 30 petani dari 8 suku yang terdampak langsung oleh Proyek Irigasi Batang Sinamar. Korban terdiri dari suku Melayu, Onai, Baju Bolang, Mandaihiling, Pangian Kociak, Pitopang, Chaniago dan Tapi Air," terang Wengki.

Pada sisi lain, kinerja pihak pengawas proyek juga patut dipertanyakan. Bagaimana mungkin proyek irigasi berskala nasional, bisa menimbulkan kerusakan irigasi masyarakat lokal, dan kerusakan itu telah berlangsung sejak 2015 lalu dan hingga kini belum ada perbaikan.

"Perbuatan demikian dapat terkualifikasi sebagai perbuatan melawan hukum, baik dalam aspek pidana maupun perdata. Kami akan menelaah kasus ini secara mendalam, untuk menentukan langkah-langkah hukum yang tepat. Kami juga berharap, Pemerintah Daerah serius melihat dan menyelesaikan persoalan ini," tegas Wengki.

Pangan (padi-beras) merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Pemerintah punya kewajiban untuk memastikan masyarakat untuk tidak terbelit masalah pangan.

Selain itu, Khalid Khalilullah dari Walhi Sumatera Barat menyebut, untuk membantu perjuangan petani Pangian, Walhi Sumbar telah menyiapkan tim khusus dan pada hari ini Walhi memberikan pendidikan hukum kritis bersama PBHI Sumatera Barat.

"Pendidikan menjadi penting, agar masyarakat memahami hak-hak mereka yang dijamin oleh undang-undang. Kesadaran akan hak dan semangat perjuangan petani melawan kejahatan korporasi menjadi kado terindah sekaligus tugas bagi Walhi yang berulang tahun ke-37 (15 oktober 1980-15 oktober 2017) dan Ulang Tahun Walhi Sumbar yang ke 16 (16 Oktober 1996-16 Oktober 2017).

"Walhi akan terus bersama Petani berjuang menyelesaikan masalah pangan di Nagari Pangian, selama ini pemerintah telah lalai merespon kasus yang telah berdampak serius bagi petani yang telah berjuang sejak tahun 2015 lalu. Semoga Pemerintah menyadari dan segera mengambil langkah-langkah cepat demi selesainya persoalan tersebut," harap Khalid. (rls/vri)

Halaman:
1 2

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: