Jalan Zul Elfian Mewujudkan Visi Kota Solok Berkah, Maju dan Sejahtera

Minggu, 28 April 2024, 07:13 WIB | Kabar Daerah | Kota Solok
Jalan Zul Elfian Mewujudkan Visi Kota Solok Berkah, Maju dan Sejahtera
Wali Kota Solok, Zul Efian bersama istri, saat memberikan sambutan pada kegiatan halal bihalal bersama anak-anak Minang yang pernah kuliah di Yogyakarta, terhimpun dalam Asrama Mersi (Merapi Singgalang) di rumah dinas wali kota, Sabtu. (mangindo kayo)

SOLOK (28/4/2024) - Kota Solok menjelma jadi kota dengan angka kemiskinan ekstrim terendah nomor tujuh di Indonesia (Data BPS, 2023). Angka kemiskinan ekstrim di 'kota beras serambi madinah' ini, 3,05 persen.

Angka ini sekaligus mencatatkan Kota Solok, jadi daerah nomor dua paling rendah angka kemiskinan ekstrimnya di Sumatera Barat setelah Kota Sawahlunto (2,27 persen).

"Kemiskinan ekstrim ini dikurangi dengan melibatkan masyarakat melalui program Gerakan Seribu Koin untuk Saudaraku yang Kurang Mampu (Gebuk Sakuku). Kemudian, pemerintah memberikan reward pada setiap laki-laki yang berhenti merokok," ungkap Zul Elfian di Solok, Sabtu (27/4/2024).

Dua langkah yang tampak sederhana ini, telah memberikan efek luar biasa. Berdasarkan data BPS Kota Solok, pada tahun 2017 angka kemiskinan sebesar 3,66 persen jadi 3,30 persen pada 2019, tahun 2020 jadi 3,24 persen, tahun 2021 di angka 3,12 persen dan tahun 2022 menempati angka 3,02 persen.

Baca juga: Dasawisma Gantiang Kelurahan Sinapa Dinilai Tim Provinsi

"Setelah kami hitung-hitung, rata-rata biaya membeli rokok bagi setiap laki-laki itu bisa sampai Rp1 juta per bulannya. Makanya, setiap laki-laki yang berhenti merokok di Kota Solok ini, setelah melalui seleksi dan penelitian, diberikan reward berupa uang tunai Rp1 juta," ungkap Zul Elfian.

"Pemerintah memang tampak 'rugi' Rp1 juta. Tapi, sebenarnya, setiap kepala keluarga yang berhenti merokok itu, bisa menggunakan pendapatannya minimal Rp500 ribu per bulan untuk menutupi kebutuhan hidupnya. Ini lah yang membantu percepatan penurunan kemiskinan ekstrim itu," tambah Zul Elfian.

Sementara, Gebuk Sakuku merupakan gerakan membantu masyarakat miskin melalui partisipasi ASN dan warga dalam bentuk sumbangan, sedekah dan infak. Program ini telah diluncurkan sejak 2019 dan terus berjalan hingga kini.

"Dana yang terkumpul dari Program Gebuk Sakuku, dialokasikan untuk masyarakat kurang mampu seperti memperbaiki rumah kurang layak huni, sanitasi hingga memberikan bantuan modal usaha," terang alumni Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada itu.

Baca juga: Solok Tuan Rumah Latsitarda Nusantara XLIII 2023, Ini Kata Wali Kota

Selain membenahi ekonomi masyarakat, Zul Elfian juga membenahi sisi spritual masyarakatnya. Pertama, dia memperbaiki infrastrukturnya. Setiap tahun, Zul Efian mengalokasikan dana APBD Kota Solok untuk memperbaiki masjid sebesar Rp5 miliar per masjid.

Halaman:

Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: