UKT Mahal, Tak Usah Kuliah

*Dr Emeraldy Chatra

Senin, 20 Mei 2024 | Opini
UKT Mahal, Tak Usah Kuliah
Dosen FISIP Unand.
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

PERGURUAN tinggi itu sejatinya inkubator kapitalis. Lulusan-lulusannya nanti akan jadi pekerja di perusahaan-perusahaan milik kapitalis.

Jadi buruh, walaupun berdasi dan duduk sebagai direksi. Sebagian jadi pekerja sektor pemerintah.  

Golongan kapitalis dan penguasa sendiri muncul dari sudut lain. Kebanyakan mereka tidak berpendidikan terlalu tinggi, tapi otaknya relatif lebih encer ketimbang orang kebanyakan.

Nampaknya sekarang golongan kapitalis dan penguasa ingin pekerja mereka hanya yang lahir dari golongan berduit. Sementara yang dari kalangan miskin minggir dulu.  

Kelak yang akan mengendalikan perusahaan kapitalis dan pemerintahan hanya dari kalangan mereka. Apakah mereka akan sukses?

Belum tentu. Sebab banyak juga anak-anak kalangan berduit itu kecerdasannya hanya rata-rata.

Tidak cukup cakap mengendalikan sektor usaha maupun sektor pemerintahan.  

Dengan demikian, diskriminasi terhadap anak-anak miskin yang punya motivasi, bahkan tak sedikit yang otaknya encer, kelak akan merugikan mereka sendiri.

Tak Maju?

Apakah dengan sedikitnya akses anak-anak dari keluarga miskin ke perguruan tinggi negara tidak akan maju?  

IMHO, tidak ada hubungannya. Kemajuan negara itu tergantung pada dua 'kuasa' saja.

Halaman:

*Dosen FISIP Unand

Bagikan:
IKLAN NOMOR URUT CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG 2024