Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat ala Pemprov Sumbar Patut Dikembangkan

Rabu, 17 April 2024, 08:45 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat ala Pemprov Sumbar Patut Dikembangkan
Jajal potensi wisata bahari Kepulauan Mentawai, Wagub Sumbar, Audy Joinaldi gunakan Jetski sembari kunjungi desa-desa wisata di Bumi Sikerei itu. (humas)

Sementara, Provinsi Sumbar tercatat memiliki 327 desa wisata di tahun 2023 ini.

Kemudian, ADWI tahun 2023 juga mencatat, perbandingan provinsi yang masuk 500 desa wisata terbanyak untuk skala Indonesia adalah Sumbar sebanyak 40 desa wisata, Jawa Timur (40 desa wisata), Sulawesi Selatan (40 desa wisata).

Untuk skala Pulau Sumatera, Sumbar dengan jumlah 40 desa wisata ini termasuk yang terbanyak, disusul Sumatera Utara (20 desa wisata) dan Lampung (16 desa wisata).

Baca juga: Wagub Sumbar Tinjau Lokasi Pascabencana Pessel dan Padang Pariaman

Lima desa wisata Sumbar masuk 75 besar ADWI Tahun 2023.

  1. Desa Wisata Nyarai (Kabupaten Padang Pariaman)
  2. Desa Wisata Kubu Gadang (Kota Padang Panjang)
  3. Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung (Kabupaten Sijunjung)
  4. Desa Wisata Puncak Lawang (Kabupaten Agam)
  5. Desa Wisata Muntei (Kabupaten Kepulauan Mentawai).

Khusus Perkampungan Adat Sijunjung di Kabupaten Sijunjung dengan kategori rumah gadang berjejer terpanjang dan Desa Wisata Muntei Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan kategori tato tertua tercatat sebagai pemecah rekor MURI.

Jadi Motor Kuat

Rangsangan yang diberikan Pemprov Sumatera Barat berupa pelatihan, pendampingan, awarding, dorongan dalam keikutsertaan pada event nasional dan berbagai bentuk perhatian lainnya, telah membuat desa wisata di Sumatera Barat jadi motor kuat bagi perkembangan pariwisata saat ini.

Pariwisata berbasis masyarakat atau community based tourism, terangnya, pada prinsipnya adalah sebuah pola pengelolaan pariwisata yang melibatkan masyrakat sehingga hasil dari pariwisata itu kembali kepada mereka secara langsung.

"Jadi, ini adalah pola strategis dalam pemberdayaan ekonomi yang sesungguhnya," kata Fadhli.

Dijelaskan Fadhli, efektifitas program seperti Bimtek, pendampingan desa wisata dan sejumlah event yang melibatkan pelaku desa wisata, selama ini tidak hanya pada tataran pencapaian pelaksanaan program saja.

"Program-program yang sudah diterapkan selama 4 tahun terakhir mampu membuat jejaring komunikasi antara desa wisata di Sumbar berjalan dengan baik."

Halaman:

Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: