Antisipasi Lonjakan Harga Pangan Pascabencana, Jual Sebagian di Sumbar, Sisanya Silahkan Bawa ke Luar
![Antisipasi Lonjakan Harga Pangan Pascabencana, Jual Sebagian di Sumbar, Sisanya Silahkan...](https://valoranews.com/photos/berita/berita-antisipasi-lonjakan-harga-pangan-pascabencana-jual-sebagian-di-sumbar-sisanya-silahkan-bawa-ke-valoranews-170524100958.jpeg)
PADANG (16/5/2024) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi menegaskan, pemerintah akan memasok kebutuhan pangan strategis dari luar daerah, jika ada sinyal kenaikan harga.
Menurutnya itu penting, mengingat daerah terdampak bencana, yakni Tanah Datar, Agam, dan Padang Panjang merupakan wilayah sentra hortikultura.
"Jika diperlukan, kita berencana untuk mendatangkan produk hortikultura dari Jambi dan Jawa Tengah," ungkap Mahyeldi di Padang, Kamis.
Hal itu dikatakan Mahyeldi, terkait upaya Pemerintah Provinsi Sumbar bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), meredam kenaikan harga sembako pasca bencana banjir bandang yang melanda 3 daerah di Sumbar pada Sabtu (11/5/2025) lalu.
Baca juga: Menko Perekonomian Nobatkan Sumbar jadi Nominator TPID Berkinerja Terbaik Kawasan Sumatera
Menurut Mahyeldi, perencanaan seperti itu akan bisa membantu. Mengingat, beberapa ruas jalan dari dan menuju sentra produksi pertanian di Sumbar rusak akibat diterjang banjir bandang.
Sementara, Kepala Dinas Pangan Sumbar, Syaiful Bahri mengaku, sudah melakukan mitigasi ketersediaan pasokan 3 komoditas strategis.
Masing-masing beras, cabai merah dan bawang merah. Jika terjadi kenaikan harga beras, Bulog diminta melakukan operasi pasar.
"Kita sudah komunikasi dengan Bulog. Stok beras mereka sangat mencukupi ada 21 ribu ton di gudang," ungkapnya.
Baca juga: Harga Sembako Jelang Lebaran Merangkak Naik, TPID Bukittinggi Turun Memantau
Untuk cabai merah, telah dilakukan kerjasama dengan perantau Minang yang berkecimpung dalam asosiasi petani dan pengusaha cabai merah Indonesia.
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Sumbar Gelar Road to WIES 2025, Ini Harapan Gubernur
- OJK Sumbar Gelar 13 Kali Edukasi Keuangan Periode April 2024
- Peminjam Aktif Perusahaan Pembiayaan di Sumatera Barat Tembus 270.726 Rekening
- Dharmasraya Tercatat sebagai Penyumbang Realisasi Inflasi Tertinggi Juni 2024
- Periode April 2024, Industri Pasar Modal Sumatera Barat Tumbuh 17,93 Persen