Antisipasi Lonjakan Harga Pangan Pascabencana, Jual Sebagian di Sumbar, Sisanya Silahkan Bawa ke Luar
PADANG (16/5/2024) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi menegaskan, pemerintah akan memasok kebutuhan pangan strategis dari luar daerah, jika ada sinyal kenaikan harga.
Menurutnya itu penting, mengingat daerah terdampak bencana, yakni Tanah Datar, Agam, dan Padang Panjang merupakan wilayah sentra hortikultura.
"Jika diperlukan, kita berencana untuk mendatangkan produk hortikultura dari Jambi dan Jawa Tengah," ungkap Mahyeldi di Padang, Kamis.
Hal itu dikatakan Mahyeldi, terkait upaya Pemerintah Provinsi Sumbar bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), meredam kenaikan harga sembako pasca bencana banjir bandang yang melanda 3 daerah di Sumbar pada Sabtu (11/5/2025) lalu.
Baca juga: Pjs Wako Bukittinggi Minta TPID Pantau Harga Sembako Tetap Terjangkau
Menurut Mahyeldi, perencanaan seperti itu akan bisa membantu. Mengingat, beberapa ruas jalan dari dan menuju sentra produksi pertanian di Sumbar rusak akibat diterjang banjir bandang.
Sementara, Kepala Dinas Pangan Sumbar, Syaiful Bahri mengaku, sudah melakukan mitigasi ketersediaan pasokan 3 komoditas strategis.
Masing-masing beras, cabai merah dan bawang merah. Jika terjadi kenaikan harga beras, Bulog diminta melakukan operasi pasar.
"Kita sudah komunikasi dengan Bulog. Stok beras mereka sangat mencukupi ada 21 ribu ton di gudang," ungkapnya.
Baca juga: Pemkab Agam Gelar Capacity Building, Hadirkan TPID Tanah Datar sebagai Narasumber
Untuk cabai merah, telah dilakukan kerjasama dengan perantau Minang yang berkecimpung dalam asosiasi petani dan pengusaha cabai merah Indonesia.
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Sumbar Diancam Deflasi, Albert: Visi Ekonomi Calon Kepala Daerah Tak Jelas, Kemampuan Keuangan Rendah Pula
- Bank Nagari dan PT Semen Padang Tandatangani Nota Kesepahaman, Ini Harapan Gubernur Sumbar
- Pemprov Sumbar Bayarkan Iuran BPJS Ketenagakerjaan 7.000 Lebih Nelayan, Ini Harapan Mahyeldi
- OJK Sumbar Edukasi UMKM dan Petani Binaan Bank Indonesia
- SID Pasar Modal Sumbar Terus Tumbuh, Resiko Pinjaman Fintech Lending Terjaga