Pasokan Air dari Batang Tabik ke Nagari Mungo Terhenti, Budidaya Ikan Gurame Merah Terancam, Padahal Punya Paten KKP

Selasa, 25 Juli 2023, 16:39 WIB | Bisnis | Kab. Lima Puluh Kota
Pasokan Air dari Batang Tabik ke Nagari Mungo Terhenti, Budidaya Ikan Gurame Merah...
Ketua DPRD Sumbar, Supardi didampingi sejumlah staf dinas terkait, menyerap aspirasi masyarakat Nagari Mungo, Kecamatan Luak dalam agenda reses perorangan, Senin. (humas)

LIMAPULUHKOTA (25/7/2023) - Sebagai daerah produsen ikan air tawar, pasokan air bagi peternak ikan di Nagari Mungo, Kecamatan Luak, tidak memadai. Ketersediaan air baku dalam jumlah memadai, jadi kendala dalam mengembangkan usaha perikanan.

Aspirasi itu disampaikan sejumlah tokoh masyarakat Nagari Mungo, saat menghadiri reses perorangan anggota DPRD Sumbar dari daerah pemilihan Limapuluh Kota dan Payakumbuh, Supardi, Selasa.

"Di Mungo ini ada tiga titik sumur bor, untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat. Namun, sekarang sarana itu tidak berjalan sesuai fungsinya, karena dana oprasional masyarakat tidak ada," ungkap salah seorang tokoh masyarakat, Julius.

Dikatakan Julius, salah satu ikon ikan dari Nagari Mungo adalah Ikan Gurame Merah. Jenis ikan ini telah mendapatkan hak paten dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Baca juga: Bupati Alis Marajo Kukuhkan Bamus Nagari Mungo

"Sayang, ketersediaan air di daerah ini menghambat pengembangan," katanya.

Dia mengatakan, di nagari Mungo terdapat banyak kolam ikan, terutama pada daerah yang rendah. Dengan keterbatasan yang ada, banyak kolam-kolam itu berubah jadi ladang jagung.

Biasanya, empat dari 11 jorong di Nagari Mungo, sumber airnya adalah Batang Tabik. seiring berjalannya waktu, itu tidak lagi karena salurannya rusak.

Sementara, Kepala UPTD SD 03 Mungo, Intan Yunita mengatakan, pada tahun 2010, sumber air di daerah itu memang berasal dari sumur bor yang merupakan bantuan Dinas Perikanan dan Perikanan, namun sudah tidak berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sekolah.

"Dana oprasional membeli solar tidak ada. Solar itu, ada puluhan liter satu bulan, belum juga acu yang sering rusak hingga penambahan dayanya," terang dia.

"Untuk sekarang, jumlah murid 148 orang. Jika masuk waktu Dzuhur dan Ashar, mereka selalu terkendala untuk berwudhu," katanya.

Halaman:

Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: