Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
PADANG (10/7/2024) - Tiongkok punya Gunung Gerbang Surga (Heaven Gate Mountain) di taman nasional gunung Tianmen di kota Zhangjiajie, China. Sumatera Barat juga punya hal serupa, Bukit Posuak di Nagari Maek, Kecamatan Bukit Barisan, Kabupaten Limapuluh Kota.
Bukit yang dinding tebingnya tembus menyerupai goa ini, hanya ada dua ini di dunia. Gerbang Surga di Tiongkok dan Bukit Posuak di Nagari Maek ini.
"Jika Gunung Gerbang Surga memiliki gua yang dipercaya terbentuk pada 263 Masehi, keberadaan Bukit Posuak masih belum teridentifikasi secara jelas," ungkap Direktur Festival Maek, Donny Eros Djarot di Padang, Selasa.
Kata Posuak sendiri, merupakan bahasa masyarakat lokal yang berarti berlubang. Dinamai Bukit Posuak karena bukit tersebut memang berlubang. Cadas di bukit itu tampak seperti bekas dibobol.
Baca juga: 4 Pimpinan DPRD Sumbar 2019-2024 Kembalikan Mobil Dinas Jenis Sedan dan SUV
Siapa yang membobol dan menggunakan alat apa, tak ada penjelasan dan penelitian soal itu.
Bentuk geologi Bukit Posuak, secara kasat mata mirip dengan Gerbang Surga. Sama-sama berupa batu cadas dari sebuah tebing bukit yang dibobol.
Bedanya, Gerbang Surga ini telah terdaftar sebagai UNESCO World Heritage Site. Sedangkan Bukit Posuak, masih berada di hutan perawan.
Gerbang Surga yang ada di Gunung Tianmen itu, juga terdapat sebuah kuil berusia 500 tahun, kuil Tianmenshan.
Sementara, asal usul Bukit Posuak masih berupa hikayat masyarakat, yang satu sama lainnya tak sama.
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya
- UNP Gelar Hasil Penelitian Cagar Budaya Maek, Supardi: Ada Misteri yang Mesti Diungkap, Unesco Menunggu