Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus

Jumat, 19 Juli 2024, 10:45 WIB | Wisata | Kab. Lima Puluh Kota
Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
Ketua DPRD Sumbar, Supardi saat memberikan sambutan pada pembukaan Festival Maek 2024, Rabu. (humas)

LIMAPULUH KOTA (17/7/2024) - Ketua DPRD Sumbar, Supardi menegaskan, Nagari Maek yang terletak di kecamatan Bukit Barisan, Kabupaten Limapuluh Kota berpotensi jadi destinasi wisata minat khusus.

"Dengan segala misterinya yang masih belum terungkap, akan menarik banyak peneliti untuk datang ke Negeri Seribu Menhir ini," ungkap Suaprdi saat membuka Festival Maek 2024, Rabu.

Supardi meyakini, Festival Maek 2024 ini akan mampu jadi pintu masuk untuk memperkenalkan Maek dan Menhir ke pentas dunia.

"Saat ini sudah hadir para pakar dari Jepang, Mesir, Australia dan Jerman. Ini membuktikan Maek jadi magnet peneliti dunia," terang dia.

Baca juga: 4 Pimpinan DPRD Sumbar 2019-2024 Kembalikan Mobil Dinas Jenis Sedan dan SUV

"Karena, banyak misteri peradaban yang harus dibuka, dan itu hanya bisa dilakukan peneliti," terang Supardi.

Menurutnya, wisata minat khusus ini akan lebih mampu untuk membangkitkan ekonomi masyarakat, karena rata-rata peneliti akan berada di Maek dalam waktu yang lama.

"Peneliti akan datang ke Maek dan Payakumbuh selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Harapannya, belanja mereka selama meneliti, akan mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat, mulai dari kuliner, transportasi penginapan dan lainnya," jelas Supardi.

Festival Maek ini adalah mimpi yang terwujud. Sejak 10 tahun yang lalu, mimpinya tentang Maek sangat besar, karena Maek bicara tentang peradaban yang lebih tua dari Indonesia dan Minangkabau.

Baca juga: Supardi Beberkan Kinerja Bidang Legislasi, Anggaran dan Pengawasan pada Pelantikan DPRD Sumbar Periode 2024-2029

"Hasil carbon dating terhadap sebuah tengkorak manusia yang diambil dari salah satu situs Menhir Maek, yang kini diteliti di Australia, diperkirakan telah dikuburkan pada Tahun 4000 Sebelum Masehi, jauh sebelum nusantara ada," ungkap Supardi.

Halaman:

Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: