Orangtua, Aset Penting Cegah LGBT Anak
VALORAnews - Semakin canggih perkembangan zaman, semakin berat tantangan umat. Salah satunya paparan media yang akhir-akhir ini semakin berani memrproklamirkan eksistansi keberadaan kaum LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender), sebagai wujud kesetaraan HAM di Indonesia.
Generasi kita darurat bahaya LGBT. Dari fakta lapangan yang ditemui, jumlah Same Sex Attraction (SSA) atau orientasi seksual sesama jenis di Indonesia 2:35 (jumlah penduduk Indonesia 250.000.000 = 14.285.714).
Data diperoleh dari Yayasan Peduli Sahabat, yakni komunitas yang berikhtiar dalam layanan Konsultasi dan pendampingan seputar dunia orientasi seksual dan identitas sosial non-heteroseksual, yang digagas dan diakomodir langsung oleh Penulis Buku Best Seller 'Anakku Bertanya tentang LGBT?,' Sinyo Egie.
Berangkat dari fakta dan kekhawatiran ini, Dompet Dhuafa Singgalang bersinergi dengan pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Yayasan Peduli Sahabat, berencana menggelar seminar dan talkshow parenting bertema "Deteksi Dini Orientasi Seksual Anak: Cegah dan Tangkal Anak Masuk LGBT" di 4 lokasi di Sumatera Barat. Yaitu Payakumbuh (16/2/2016), Bukittinggi (17/2/2016), Padangpanjang (18/2/2016) dan Padang (19-21/2/2016).
Baca juga: Kasus Asusila Meruyak di Sumbar, Ini Arahan Mahyeldi
"Indonesia kan termasuk salah satu negara yang unik, tidak murni hanya peraturan manusia tapi juga memasukkan agama di dalamnya. Itu bisa dilihat sila satu Pancasila. Jadi pemerintah dan para ahli di bidang keilmuan, agama, adat-istiadat, bisa merumuskan bagaimana posisi LGBT ini sehingga jelas bagi masyarakat Indonesia," komentar Sinyo Egie atas merebaknya kasus LGBT di tanah air.
Ia membubuhkan, salah satu sikap yang bisa diambil dalam menangkal perangkap LGBT ini antara lain dengan pola didik dan komunikasi kepada anak.
"Pertama, didik anak dengan member role model yang baik bagaimana menjadi laki-laki dan perempuan, sama dengan yang dicontohkan Rasulullah. Kedua, ciptakan komunikasi yang sehat dan hubungan yang erat dalam diri keluarga agar ortu selalu menjadi sahabat terbaik bagi si anak. Dalam talkshow nantinya akan dibahas bagaimana memberi pemahaman dan pencegahan SSA kepada anak dengan metode hawul-hawul," pungkasnya.
Dompet Dhuafa Singgalang menargetkan 2.000 peserta dapat berpartisipasi dalam agenda baik dari kalangan Guru SD dan SMP, orang tua dan tokoh masyarakat hadir sebagai bentuk dukungan penolakan terhadap LGBT.
Baca juga: Bimtek Penyuluhan Keliling Angkatan ke-14, Supardi: Waspadai Pinjol, LGBT dan Narkoba
"Selain mengedukasi para peserta dari bahaya LGBT, penyelenggaraan seminar ini juga bertujuan menanggulangi kecanduan gadget dan pornografi pada anak, menumbuhkan sikap dan kesadaran orangtua untuk lebih memperhatikan perkembangan psikis anak," tutur Branch Manager Dompet Dhuafa Singgalang, Musfi Yendra.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro
- INews TV Nobatkan Gubernur Sumbar jadi Penerima Pimpinan Daerah Award 2024, Ini Alasannya
- Kembangkan Pariwisata Sumbar, Gubernur Sumbar Temui Wamenparekraf
- Gubernur Sumbar Inginkan Rumah Siti Nurbaya di Studio Alam TVRI Direvitalisasi, Ini Alasannya
- Festival Maek akan Dihadiri Arkeolog dan Seniman Dunia, Supardi: Peradaban Megalitik Maek Potensi Mengubah Sejarah Asia
Pemuda Sitapuang Gelar Pentas Seni Anak Nagari
Wisata - 10 September 2024
Bupati Agam Resmikan Sanggar Seni Jalo Suto Rang Simarasok
Wisata - 23 Agustus 2024