'Virus FOMO' mulai Menjangkiti, Supardi: Payakumbuh Mesti Segera Temukan Jati Diri dan Berkolaborasi

Sabtu, 13 April 2024, 11:45 WIB | News | Kota Payakumbuh
'Virus FOMO' mulai Menjangkiti, Supardi: Payakumbuh Mesti Segera Temukan Jati Diri dan...
Ketua DPRD Sumbar, Supardi berdialog ringan dengan pemuda Kota Payakumbuh, di Agam Jua, Senin. (humas)

Aplikasi yang sedang digemari dan memiliki banyak pengguna di seluruh dunia ini mempunyai fitur-fitur yang mendukung untuk update video/foto seperti fitur instastory yang penuh dengan postingan rutinitas para pengguna.

Dari sinilah, kita sebagai viewer, dapat memicu munculnya perasaan cemas lalu membandingkan kehidupan kita dengan orang lain yang terlihat lebih menyenangkan atau bahagia.

Seperti yang dilansir VeryWellMind, perasaan FOMO ini dapat terjadi pada semua gender dan umur. Seseorang yang mengalami FOMO memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah karena terus membandingkan hidupnya dengan orang lain.

Baca juga: Narasumber di Unand, Supardi Tantang Perguruan Tinggi Kawal Pilkada Nasional Serentak 2024

"Kita (Payakumbuh-red) terjebak pada rasa cemas, tanpa melakukan sesuatu mampu membunuh rasa cemas itu. Akibatnya, semua dikerjakan secara acak kadut, tidak terarah. Ketika itu terjadi, saat itu pula Payakumbuh kehilangan jati dirinya sebagai sebuah kota," ungkap Supardi.

Supardi takut, jika konsep jati diri Payakumbuh sebagai sebuah kota tak kunjung terkonsep, ketertinggalan akan menghampiri.

Apalagi ketika nanti tol Padang-Pekanbaru selesai, sementara Payakumbuh belum juga menemukan fokus pembangunan.

"Payakumbuh harus cepat bergerak. Kereta pembangunan terus berjalan. Pilihannya cuma dua, tinggal atau ikut naik," ungkap Supardi.

Supardi menyodorkan konsep integrasi untuk Payakumbuh. Yakninya, UMKM, pariwisata dan budaya.

Integrasi tersebut mesti dibarengi dorongan dari pemerintah. Sejauh ini, pegiat UMKM, pariwisata dan budaya seolah berjalan sendiri. Dukungan belum full terlaksana.

"Integrasi tiga hal itu, saya yakini akan membawa Payakumbuh pada kebaikan. Tinggal lagi mendudukan konsepnya."

Halaman:

Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: