Sejarah Penanggalan Tahun Hijriyah, Puasa Sunah di Bulan Muharam dan Bacaan Niatnya

Jumat, 29 Juli 2022, 19:10 WIB | Gaya Hidup | Provinsi Sumatera Barat
Sejarah Penanggalan Tahun Hijriyah, Puasa Sunah di Bulan Muharam dan Bacaan Niatnya
Masjid Raya Sumbar.

Artinya: Aku niat berpuasa Tasu'a (hari kesembilan Muharam) sunah karena Allah Ta'ala.

Puasa Asyura

Satu di antara hari yang istimewa di bulan Muharam adalah hari Asyura, yakni pada hari ke-10. Pada tanggal tersebut dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunah Asyura.

Bacaan niat puasa Asyura:

"Nawaitu shouma 'asyura sunnatan lillahi ta'ala."

Artinya: Aku niat berpuasa 'Asyura (hari kesepuluh Muharam) sunah karena Allah Ta'ala.

Umat muslim juga bisa menunaikan puasa Senin-Kamis di bulan Muharam bagi mereka yang terbiasa mengamalkannya di bulan lain.

Meski hukumnya sunah, puasa di bulan Muharam tersebut dianjurkan untuk dikerjakan karena memiliki berbagai keutamaan.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat, Rasulullah saw bersabda:

"Sebaik-baik puasa setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharam." (HR. Muslim).

Untuk dipahami, kalender Hijriyah dikenal sebagai sistem penanggalan Islam. Memiliki 12 bulan dan sekitar 354-355 hari dalam satu tahun.

Kalender Hijriyah menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya, sehingga dalam setahun jumlah harinya lebih sedikit 11 hari dari pada Masehi yang mengacu pada peredaran matahari (sekitar 365-366 hari). (kyo)

Halaman:
1 2 3 4

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: