Gubernur Wacanakan Ranperda Gambir: Kualitas Gambir Asal Sumbar Acap Tak Standar, Pengusaha: Siap Beli Mahal untuk Kualitas Terbaik
PADANG (14/2/2022) - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi menilai, penatausahaan komoditi gambir perlu diatur dalam sebuah regulasi setingkat Peraturan Daerah (Perda).
"Salah satu poin penting dengan adanya regulasi tersebut nantinya adalah, adanya standardisasi harga gambir, sehingga bisa memberikan kepastian dan kestabilan harga komoditi unggulan Sumbar itu," ungkap Mahyeldi pada pertemuan antara para eksportir gambir asal India dengan asosiasi dan kelompok tani gambir di Sumbar, Senin malam.
Asosiasi petani gambir yang hadir, berasal dari Kabupaten Limapuluh Kota dan Asosiasi Petani Gambir Pesisir Selatan. Pertemuan digelar di ruang rapat gedung istana, komplek gubernuran Sumbar.
Menurut dia, kata kunci untuk menjawab persoalan gambir adalah menjaga kualitas. Caranya melalui peran aktif pemerintah melalui Dinas Pertanian, untuk secara intensif melakukan pembinaan dan evaluasi berbagai kekurangan.
Baca juga: Survei Voxpol Pilgub Sumbar 2024, Elektabilitas Mahyeldi-Vasko 70,3 Persen, Epyardi-Ekos 16,8 Persen
"Selama ini, dinas kurang perhatian terhadap mutu ini. Perlu pembinaan pada petani sekaligus evaluasi, mungkin peralatannya, mungkin pengetahuannya. Insya Allah, kita akan siapkan Ranperda-nya nanti untuk jadi dasar pengaturan gambir termasuk penetapan harga dasar," kata Mahyeldi.
Ditambahkan, petani dan pengusaha saling membutuhkan. Hubungan saling menguntungkan harus menjadi dasar. Karena itu, dia mengapresiasi pertemuan tersebut.
"Petani dan pengusaha sudah mau datang, duduk bersama seperti ini, sudah merupakan wujud niat baik. Mari kita bangun semangat kebersamaan. Semoga, petani gambir lebih terorganisir dan hubungan dengan pengusaha juga semakin lebih baik," tambahnya.
Turut hadir dalam pertemuan ini, Asisten II Setdaprov Sumbar, Wardarusmen, Kepala Dinas Pertanian, Syafrizal, Ketua Kadin Sumbar, Ramal Saleh, Asosiasi Petani Gambir Pesisir Selatan serta Forum Peduli Petani Gambir Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota.
Baca juga: Gubernur Lantik Hani Syopiar Rustam jadi Pjs Wali Kota Bukittinggi, Bertugas 2 Bulan
Sebelumnya dalam pemaparan, salah seorang perwakilan eksportir gambir asal India, Rajes menyebut, sebagai pengusaha, mereka sangat siap membeli gambir produksi masyarakat dengan harga tinggi asal produknya bagus dan berkualitas.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Potensi Pertanian dan EBT Sumbar Belum Tergarap, Audy Joinaldy: Pemerintah Terkendala Hilirisasi dan Investasi
- Polda Sumbar Tanam Jagung Manis untuk Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo, Ini Harapan Muhidi
- Pemprov Sumbar dan BPH Migas Sepakat Pertajam Pengawasan Penyaluran BBM dan Gas
- Nilai Proyek Fly Over Sitinjau Lauik Tembus Rp2,7 Triliun, Audy: Melalui Skema KPBU Bank Nagari Sanggupi Rp500 Miliar
- Dharmasraya Alami Deflasi Periode Oktober 2024