SID Pasar Modal Sumbar Terus Tumbuh, Resiko Pinjaman Fintech Lending Terjaga
PADANG (4/9/2024) - Jumlah Single Investor Identification (SID) pada industri Pasar Modal di Sumatera Barat, terus tumbuh.
"Pada posisi Juni 2024, total SID berjumlah 184.079 investor, yang tumbuh sebesar 17,12 persen (yoy)," ungkap Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbar, Roni Nazra dalam pernyataan tertulis yang diterima, Selasa.
Dari total SID tersebut, urai dia, SID saham mencapai 84.239 investor, tumbuh sebesar 23,47 persen (yoy), dengan total nilai transaksi hingga Juni 2024 sebesar Rp3,78 triliun.
Sedangkan jumlah SID Reksa Dana adalah sebanyak 174.480 investor, SID Surat Berharga Negara (SBN) berjumlah 7.814 investor, dan SID Efek Beragunan Aset (EBA) berjumlah 3 investor.
Baca juga: Periode April 2024, Industri Pasar Modal Sumatera Barat Tumbuh 17,93 Persen
Tumbuh Positif
Untuk Industri Keuangan Non Bank, khususnya Perusahaan Pembiayaan, pembiayaan yang disalurkan posisi Juni 2024 tumbuh 4,82 persen (yoy) menjadi sebesar Rp5,40 triliun, dan Non Performing Financing (NPF) sebesar 3,21 persen.
Fintech lending masih terus menunjukan pertumbuhan yang positif. Pada Juni 2024, outstanding pembiayaan melalui fintech lending berjumlah sebesar Rp1,14 triliun atau tumbuh 11,88 persen (yoy).
"Risiko pinjaman masih terjaga dengan rasio TWP90 sebesar 2,23 persen," terang Roni.
Baca juga: Incaran Pencari Kerja! Inilah Perusahaan Gaji Terbesar di Indonesia, Tembus Rp30 Juta Per Bulan
Jumlah lender/investor di Sumatera Barat saat ini 3.459 rekening, dengan jumlah borrower aktif sejumlah 298.315 rekening. (*)
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Polda Sumbar Tanam Jagung Manis untuk Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo, Ini Harapan Muhidi
- Pemprov Sumbar dan BPH Migas Sepakat Pertajam Pengawasan Penyaluran BBM dan Gas
- Nilai Proyek Fly Over Sitinjau Lauik Tembus Rp2,7 Triliun, Audy: Melalui Skema KPBU Bank Nagari Sanggupi Rp500 Miliar
- Dharmasraya Alami Deflasi Periode Oktober 2024
- Angka Pengangguran Sumbar Lebihi Nasional, Audy: Kemiskinan Ekstrim Nomor 2 Terendah di Indonesia