Tanamkan Nilai Positif Bagi Anak melalui Dongeng
VALORAnews - 'Bercerita dengan Cinta, Menanamkan Akhlak Mulia,' jadi nilai yang ingin ditanamkan lewat agenda Roadshow Dongeng Ceria, tim Dompet Dhuafa Singgalang bekerjasama dengan Tim Dongeng Ceria Management (DCM) asal Jakarta.
Sepanjang Senin hingga Kamis (15-18/3/2016), agenda ini sudah terlaksana dengan baik di 11sekolah di Sumbar. Untuk Kota Payakumbuh, ada TK Adzkia (130 murid), Madany Islamic Boarding School (360 murid), SDN 1 Bukit Limbuku (110 murid) dan SD Al Iffat (80 murid).
Sementara untuk Sijunjung, dilaksanakan di SDIT Salam Cendikia (88 murid), SDIT Kautsar 'Ilmi (273 murid) dan SDIT Ar-Rahman (16 murid). Pada hari ketiga, sambutan Dharmasraya lebih meriah. Bekejasama dengan Andalas Cendikia, Dongeng ceria untuk murid TK se-Dharmasraya dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati, Amrizal Dt Rajo Medan dan dihadiri 300 orang lebih murid.
Untuk hari keempat, hingga Minggu (20/3/2016) besok, aktivitas Dongeng Ceria akan berlangsung di Kota Padang. Kegiatan ini merupakan perpanjangan aktivitas Dongeng Ceria Menjemput Wakaf yang diadakan Dompet Dhuafa Singgalang pada Januari dulu.
Baca juga: Tips Mendongeng, Awam Prakoso: Pendongeng Terbaik itu Orang Tua Sendiri
"Pelaksanaan roadshow pada Januari, lalu mendapat apreasi luar biasa bagi masyarakat Sumbar. Acara ini tak hanya menghibur anak, namun juga melatih anak untuk mau berbagi antar sesama sejak usia dini lewat infak yang digelar untuk pembangunan Rumah Yatim Seribu Pulau," tutur Manager Fund Rising, Karsini, Kamis (18/3/2016).
Pada Januari lalu, Dompet Dhuafa Singgalang mengundang langsung Direktur DCM, Iman Surahman untuk roadshow dongeng di empat kota di Sumbar, Padang, Padangpanjang, Padangpariaman dan Bukittinggi.
Kali ini Pendongeng lebih beragam, ada Kak Adi dan Kak Adip, dengan ciri khas dan karakter masing-masing menghibur para murid yang rata-rata berasal dari TK dan SD. Dalam dua hari perjalanan Roadshow Tim Dongeng Dompet Dhuafa Singgalang, Kak Adi dan Adip menghibur anak-anak di empat SD Kota Payakumbuh dan empat SD di Sijunjung.
"Anak-anak Indonesia tumbuh dengan lagu-lagu orang dewasa, film-film dewasa, karena minimnya acara-acara anak pada tayangan media elektronik seperti TV saat ini. Hal ini sangat menyedihkan dan memprihatinkan banyak orang tua, terhadap masa depan anak-anaknya," ungkap Direktur DCM, Iman Surrahman dalam penggagasan DCM.
Dengan alasan itu pulalah, terangya, DCM berdiri. "DCM ingin membangkitkan kembali budaya mendongeng yang pernah ada di Indonesia, agar anak-anak Indonesia juga dapat tumbuh dengan wajar sesuai dengan usia yang mereka miliki," harapnya.
Sangat besar antusias murid-murid dan para guru yang di datangi Kak Adi dan Kak Adip. Dongeng yang diberikan tak hanya sekadar hiburan bagi para peserta, namun juga sarat akan nilai-nilai kehidupan sebagai teladan generasi penerus bangsa ini.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro