Festival Maek akan Dihadiri Arkeolog dan Seniman Dunia, Supardi: Peradaban Megalitik Maek Potensi Mengubah Sejarah Asia

Selasa, 09 Juli 2024, 06:19 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
Festival Maek akan Dihadiri Arkeolog dan Seniman Dunia, Supardi: Peradaban Megalitik Maek...
Ketua DPRD Sumbar, Supardi didampingi Jefrinal Arifin (Kadis Kebudayaan), S Metron (Kurator), Donny Eros Djarot (Direktur Festival) memberikan keterangan pers tentang Festival Maek di ruang khusus I DPRD Sumbar, Selasa. (humas)

PADANG (9/7/2024) - Ketua DPRD Sumbar, Supardi menilai, Menhir di Nagari Maek berpotensi jadi era baru industri pariwisata Sumatera Barat bahkan Indonesia.

"Ada 1 tengkorak dan 6 kerangka rahang diekskavasi tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional tahun 1985 dan 1986 di Nagari Maek. Disimpulkan, kerangka 7 individu berciri ras mongoloid," ungkap Supardi.

Hal itu dikatakan Supardi pada wartawan, saat sosialisasi Festival Maek Tahun 2024 di Ruang Khusus 1 DPRD Sumbar, Selasa. Maek merupakan sebuan nagari (desa) Kecamatan Bukit Barisan, Kabupaten Limapuluh Kota.

Ikut hadir, Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Jefrinal Arifin, S Metron (Kurator), Donny Eros Djarot (Direktur Festival), Zardi Syahrir (Kabag Perundang-undangan DPRD Sumbar) serta sejumlah staf Dinas Kebudayaan Sumbar.

Baca juga: 4 Pimpinan DPRD Sumbar 2019-2024 Kembalikan Mobil Dinas Jenis Sedan dan SUV

Festival Maek ini terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan yang puncak kegiatannya dilaksanakan pada tanggal 17-20 Juli 2024.

Dikatakan Supardi, peneliti dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan luar negeri serta Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN (LIPI-red), telah melakukan ekskavasi dan riset untuk mengungkap peradaban megalitik Nagari Maek.

Ekskavasi merupakansalah satu teknik pengumpulan data melalui penggalian tanah yang dilakukan secara sistematik, untuk menemukan suatu atau himpunan tinggalan arkeologi dalam situasi in situ.

"Banyak pendapat yang menebak-nebak usia Kawasan Megalitik Maek, mulai dari yang paling tua menembus angka hingga 4000 sebelum masehi, hingga paling muda di masa Islam abad ke-15 mahesi," ungkap Supardi.

Baca juga: Supardi Beberkan Kinerja Bidang Legislasi, Anggaran dan Pengawasan pada Pelantikan DPRD Sumbar Periode 2024-2029

"Jika perkiraan tahun paling tua itu benar, maka itu hanya berjarak 1000 tahun dengan sejarah Nabi Nuh AS yang terjadi 5000 SM. Ini akan mengubah sejarah Sumatera Barat, Indonesia bahkan kawasan Asia," tambah Supardi.

Halaman:

Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: