Budidaya di Kawasan Perhutanan Sosial: Miliki 22 Stup, KTH Batu Gajah Sepakat Produksi 20 Liter Madu Kelulut per Bulan
"Kita ada pelanggan tetap dari provinsi lain, bahkan madu galo-galo kita ini juga sudah dicicipi pelancong dari mancanegara," katanya.
Yudi menceritakan, madu galo-galonya itu dicicipi WNA, setelah ia menawarkan ke Cafe Luwak Coffee Rafflesia Koto Rantang.
Madu ditawarkannya untuk diaduk dengan Luwak Coffee, sehingga pengunjung cafe yang dominan dari mancanegara itu jadi tertarik.
Baca juga: Audy Joinaldy Resmikan Eduwisata Madu Kelulut di Pasaman
"Berawal dari situ permintaan madu mulai meningkat, untuk memenuhinya madu kita titip di cafe itu. Bahkan ada WNA yang membawa madu ini ke negaranya seperti Belanda," jelasnya. (kyo)
Halaman:
1 2
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- 16 Warga Tanjung Mutiara Ikuti Pelatihan Pembuatan Roti dan Kue, Ini Arahan Sekda Agam
- Lomba Ragam Cita Rasa Kopi Premium, Petani Kopi Asal Agam jadi Jawara
- Forikan Agam Inisiasi Gerakan Urang Agam Makan Ikan, 1200 Mangkok Bakso Berbahan Ikan Dibagikan
- Discover West Sumatera Hotel Borobudur, Dubes Nigeria Borong Rendang Pakis Pensi Khas Maninjau
- Nasi Kapau Kini Terdaftar di Kemenkumham dalam Merek Kolektif 'Asli No Nasi Kapau'