Budidaya di Kawasan Perhutanan Sosial: Miliki 22 Stup, KTH Batu Gajah Sepakat Produksi 20 Liter Madu Kelulut per Bulan
"Kita ada pelanggan tetap dari provinsi lain, bahkan madu galo-galo kita ini juga sudah dicicipi pelancong dari mancanegara," katanya.
Yudi menceritakan, madu galo-galonya itu dicicipi WNA, setelah ia menawarkan ke Cafe Luwak Coffee Rafflesia Koto Rantang.
Madu ditawarkannya untuk diaduk dengan Luwak Coffee, sehingga pengunjung cafe yang dominan dari mancanegara itu jadi tertarik.
Baca juga: HKM Musus Saiyo Dibantu 20 Stup Galo-galo dan 600 Bibit Jengkol
"Berawal dari situ permintaan madu mulai meningkat, untuk memenuhinya madu kita titip di cafe itu. Bahkan ada WNA yang membawa madu ini ke negaranya seperti Belanda," jelasnya. (kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- 40 Pelaku UMKM Sektor Kuliner di Agam Ikuti Pelatihan Peningkatan Inovasi dan Higienitas
- IKABOGA Agam Tuo jadi Tuan Rumah Pertemuan Triwulanan, Ini Harapan Pjs Bupati
- Festival Budaya Marandang Minangkabau 2024, Gubernur: Jangan Hanya Tahu Lezat, Tak Tahu Membuatnya
- 200 Jamba Diarak Bundo Kanduang Diperingatan 31 Tahun Lubuk Basung jadi Ibukota Kabupaten
- 16 Warga Tanjung Mutiara Ikuti Pelatihan Pembuatan Roti dan Kue, Ini Arahan Sekda Agam
Partisipasi Pilkada Agam Ditargetkan 81 Persen
Kab. Agam - 23 November 2024
Pjs Bupati Agam jadi Instruktur Olahraga Rabu Pagi, Ini Pesannya
Kab. Agam - 20 November 2024