LSF Sosialisasikan Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri di Agam

Kamis, 25 April 2024, 07:15 WIB | Kabar Daerah | Kab. Agam
LSF Sosialisasikan Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri di Agam
Anggota Lembaga Sensor Film (LSF), Noorca M Massardi menyerahkan cenderamata usai kegiatan Sosialisasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri di Lubuk Basung, Rabu. (huams)

AGAM (24/4/2024) - Ketua Komisi III Lembaga Sensor Film (LSF) RI, Naswardi menegaskan, komitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat melakukan Budaya Sensor Mandiri.

"Gerakan ini sebagai literasi dan edukasi masyarakat untuk memilah tontonan sesuai klasifikasi usia," terang Naswardi.

Hal itu dikatakan Naswardi saat Sosialisasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri di Lubuk Basung, Rabu.

Sosialisasi ini juga dihadiri Anggota Lembaga Sensor Film (LSF), Noorca M Massardi. Juga hadir Kepala Balai Peleatarian Kebudayaan Wilayah III Kemendikbudristek, Undri, Ketua Sub Komisi Penelitian dan Pengkajian LSF, Kuat Prihatin.

Juga hadir Wakil Gubernur Sumatera Barat yang diwakili Wahendra (Kabid Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Sumatera Barat), dr Rahmadonal M Iqbal (Juara LIDA Indosiar 2021) dan Verio Hasferi (Uda Rio), content creator dari "Garundang," yang turut jadi narasumber dalam acara tersebut.

Pesertanya, kepala SMP, SMA dan SMK di Kabupaten Agam, pelajar, Dinas Komunikasi dan Informatika Agam, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Agam serta kalangan media.

Naswardi juga menegaskan, kriteria film yang perlu diperbaiki, termasuk kekerasan, narkotika, pornografi, penjatuhan harkat dan martabat, serta pelecehan agama.

Sementara itu, Bupati Agam yang diwakili Sekda Kabupaten Agam, Edi Busti mengungkapkan rasa terima kasih karena Agam dipilih sebagai lokus pelaksanaan sosialisasi.

"Kondisi saat ini menjadi prihatin untuk generasi muda. Smartphone mempengaruhi pola pikir generasi muda," ujarnya.

Dia juga menekankan, pendidikan merupakan legacy utama yang ingin diberikan kepala daerah saat ini.

"Membangun fisik bisa sekejap, tetapi membangun akhlak dan fisik seseorang memerlukan waktu. Akhlak sendirilah yang menjadi sensor mandiri menghadapi dunia digital," tambahnya.

Halaman:

Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: