IPNU Ingatkan Pelajar Tidak Mengakses Situs Radikal

Rabu, 01 Juli 2015, 16:39 WIB | Wisata | Kab. Padang Pariaman
IPNU Ingatkan Pelajar Tidak Mengakses Situs Radikal
Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Padangpariaman, Fauzan Ahmad Ad-Dalwi. (istimewa)

VALORAnews - Kalangan pelajar harus berhati-hati terhadap pemanfaatkan media sosial dan internet yang sangat mudah diakses saat ini. Kemudahan yang diberikan media sosial, jika tidak dicermati dengan baik akan berakibat fatal bagi masa depan pelajar.

Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Padangpariaman, Fauzan Ahmad Ad-Dalwi mengungkapkan hal itu, ketika menyampaikan materi dihadapan siswa SMA yang mengikuti Pesantren Ramadhan di Masjid Raya Kasang, Kecamatan Batang Anai, Rabu (1/7/2015).

Sebelumnya, sudah dilaksanakan Pesantren Ramadhan tingkat SMP dan SD, masing-masing berlangsung 4 hari. Menurut Fauzan, banyak kalangan pelajar kita yang terjebak dalam dunia media sosial yang menggunakannya ke hal-hal negatif. Selain menghabiskan waktu yang kurang bermanfaat, juga dimanfaatkan mengakses situs-situs yang belum pantas dilihat pelajar.

Fauzan menghimbau kalangan pelajar sudah saatnya memilah-milah mana situs yang bermanfaat mana yang tidak. Jika mengakses internet, gunakan lah untuk mencari informasi, pengetahuan, tugas sekolah dan sarana menambah bahan bacaan. Malah ini didorong pelajar untuk dapat memanfaatkan akses internet.

Baca juga: Hakim MK Nyatakan Gugatan Tri Suryadi-Taslim Lewat Tenggang Waktu

"Masalahnya, tidak sedikit pula pelajar yang memanfaatkan internet melihat gambar-gambar vulgar tidak senonoh, tindakan radikal, kekerasan dan sebagainya," kata Fauzan yang juga alumni Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-ringan, Pakandangan ini.

Dikatakan, apalagi dengan adanya akses internet melalui handphone sangat memberi peluang kalangan pelajar larut dengan media sosial internet. Pelajar sebagai generasi yang baru tumbuh, jangan langsung menelan mentah-mentah informasi yang diperoleh dari situs internet. Banyak informasi, paham, tampilan internet yang dapat diakses sangat tidak sesuai dengan pemahaman, nilai-nilai, tradisi dan kondisi dilingkungan pelajar sendiri.

"Bila pelajar hanya bersandarkan informasi dari situs-situs internet, apalagi situs yang memiliki misi tertentu, maka akan membawa kehancuran terhadap masa depan pelajar. Situs yang penuh provokatif, tendensius, doktrinisasi, mengkafirkan orang lain yang berbeda pemahaman keagamaannya, bahkan melakukan kekerasan /radikalisme kepada kelompok yang dianggap tidak sejalan dengannya," kata Fauzan.

"Kami mengajak orangtua tidak serampangan memberikan handphone yang bisa digunakan akses internet kepada anaknya. Jangan-jangan maksud hati menyenangkan si buah hati (anak), memberikan handphone apa saja yang dimintanya, ternyata justru mencelakakan si anak sendiri. Makanya yang terpenting adalah bagaimana orangtua juga berperan mengontrol anak-anaknya. Jika ada hal yang patut dibicarakan, biar si anak mengungkapkan apa yang dirasakannya," tambah Fauzan. (relis)

Baca juga: Wasekjen Ansor: Ketum Jadi Menag, Ansor Jadi Sorotan

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: