Inilah Kata Pengantar Taufik Ismail untuk Buku Pantun Irwan Prayitno
Ekspresi pantun Irwan Prayitno tidak kaku, bebas lincah tapi patuh kaidah, dari bahasa Indonesia melompat ke bahasa Minang bolak-balik tanpa halangan.
Dia sangat dan terpaksa produktif karena sebagai Gubernur yang selalu tampil di depan publik dan memberikan sambutan-sambutan, digunakannya pantun sebagai medium komunikasinya. Dan ternyata mendapat respons yang menggembirakan.
_Ndak ado galeh ambiaklah cawan_
Baca juga: PILKADA 2024: Di Pessel, Pemilih Berkurang 555 Orang di DPT
_Latakkan di mangkuak goreng bakwan_
_Hadir Budayawan sarato Wartawan_
_Tandonyo Gubernur banyak kawan._
Dalam 196 acara (Batagak Gala, reuni SMP, sidang paripurna DPRD, pesantren Ramadhan, pernikahan kemenakan, Hari Air Dunia dan seterusnya dan seterusnya), pantun dibacakan di awal pertemuan sebanyak 2006 bait dan membuat situasi jadi gembira.
_Enak didengar pembacaan syair_
_Pantun dibaca mahasiswa Unair_
_Anak dididik menggambar air_
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro
- INews TV Nobatkan Gubernur Sumbar jadi Penerima Pimpinan Daerah Award 2024, Ini Alasannya
- Kembangkan Pariwisata Sumbar, Gubernur Sumbar Temui Wamenparekraf
- Gubernur Sumbar Inginkan Rumah Siti Nurbaya di Studio Alam TVRI Direvitalisasi, Ini Alasannya
- Festival Maek akan Dihadiri Arkeolog dan Seniman Dunia, Supardi: Peradaban Megalitik Maek Potensi Mengubah Sejarah Asia