Inilah Kata Pengantar Taufik Ismail untuk Buku Pantun Irwan Prayitno
Ekspresi pantun Irwan Prayitno tidak kaku, bebas lincah tapi patuh kaidah, dari bahasa Indonesia melompat ke bahasa Minang bolak-balik tanpa halangan.
Dia sangat dan terpaksa produktif karena sebagai Gubernur yang selalu tampil di depan publik dan memberikan sambutan-sambutan, digunakannya pantun sebagai medium komunikasinya. Dan ternyata mendapat respons yang menggembirakan.
_Ndak ado galeh ambiaklah cawan_
_Latakkan di mangkuak goreng bakwan_
_Hadir Budayawan sarato Wartawan_
_Tandonyo Gubernur banyak kawan._
Dalam 196 acara (Batagak Gala, reuni SMP, sidang paripurna DPRD, pesantren Ramadhan, pernikahan kemenakan, Hari Air Dunia dan seterusnya dan seterusnya), pantun dibacakan di awal pertemuan sebanyak 2006 bait dan membuat situasi jadi gembira.
_Enak didengar pembacaan syair_
_Pantun dibaca mahasiswa Unair_
_Anak dididik menggambar air_
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro