Angka Kasus HIV/AIDS di Padang Harus Ditekan
VALORAnews - Wali Kota Padang, H Mahyeldi Dt Marajo mengkhawatirkan peningkatan kasus HIV/AIDS apalagi penderita terbanyaknya adalah usia produktif antara 20 hingga 30 tahun. Oleh karena itu, perlu upaya-upaya penanggulangan secara terpadu, efektif dan efisien demi menjaga dan melindungi generasi muda yang belum terkena virus mematikan ini.
Hal itu ditegaskannya dalam rapat koordinasi (Rakor) Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Padang yang diikuti beberapa unsur terkait di Restoran Taman Sari, Senin (9/1/2017). Menurut Mahyeldi yang juga Ketua KPA Kota Padang itu, di antara upaya yang perlu dilakukan ke depan adalah selain membina yang sudah terkena, juga melakukan penyuluhan dan sosialisasi terhadap penderita awal atau yang baru terkena virus tersebut.
"Dalam Rakor ini, kita sekaligus mengevaluasi daripada upaya-upaya yang selama ini dilakukan. Padang sebagai kota pelajar dan juga kota wisata, perlu mendefenisikan tindakan-tindakan yang lebih jelas dan detail untuk upaya-upaya yang akan datang. Sehingga Insya Allah, bisa menekan bertambahnya penderita-penderita baru untuk HIV/AIDS ini," ujarnya didampingi Sekretaris I KPA Kota Padang, H Zubir Yunus.
Dikatakan, selain itu upaya selanjutnya yaitu akan mengadvokasi orang yang sudah terkena dan memproteksi terhadap kegiatan-kegiatan penularan yang akan terjadi. Seperti kepada kelompok-kelompok atau lingkungan yang rentan atau berpotensi dengan penyakit ini juga akan diproteksi.
Baca juga: Survei Voxpol Pilgub Sumbar 2024, Elektabilitas Mahyeldi-Vasko 70,3 Persen, Epyardi-Ekos 16,8 Persen
"Mudah-mudahan dengan itu bagi yang sudah terkena bisa dilokalisir dan dikurangi. Dan yang belum kena harus diprotek agar tidak tertular, di samping melakukan pengobatan dan pengendalian bagi yang sudah terkena. Untuk itu mari kita semua bersinergi meningkatkan kepedulian untuk melindungi generasi muda kita dari penyakit menular ini," tukasnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang, Feri Mulyani menyebutkan, penyebaran virus HIV/AIDS terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu melalui hubungan seks yang tidak aman dan bergantian untuk pengguna narkotika suntik (penasun).
Di samping itu gaya hidup bebas dikarenakan jumlah penduduk dan mobilitas yang lebih tinggi di dalam kota besar juga menjadi salah satu penyebabnya. "Pada rentang 1992 hingga 2016 telah terdapat 1076 kasus HIV, 568 kasus AIDS dan menyebabkan 87 orang meninggal di Kota Padang," ungkapnya.
"Hal ini tentunya sangat membahayakan, apalagi dilihat dari tahun ke tahun belakangan terus mengalami kenaikan. Mudah-mudahan, dengan kerjasama berbagai lintas sektor, kasus HIV/AIDS nantinya bisa ditanggulangi dan dikendalikan," imbuhnya. (rls/vri)
Baca juga: Gubernur Lantik Hani Syopiar Rustam jadi Pjs Wali Kota Bukittinggi, Bertugas 2 Bulan
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar