Andri Warman Jadikan Masyitah Anak Asuh, Asa jadi Sarjana Pertambangan Kembali Menggelora
AGAM (20/4/2022) - Mahasiswi Universitas Negeri Padang (UNP) asal Jorong Sago, Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung, Masyitah, sempat mengubur dalam-dalam impian jadi seorang sarjana. Keterbatasan ekonomi membuatnya harus hijrah ke Kalimantan, guna membantu kebutuhan keluarga.
Namun, Selasa (19/4/2022) siang, asa Masyitah untuk menyandang gelar Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Pertambangan kembali menggelora. Pasalnya, Masyitah bakal menerima beasiwa pendidikan dari Bupati Agam, Andri Warman.
Informasi tersebut dibenarkan Kepala Dinas Sosial Agam, Rahmi Artati. Dikatakan, pihaknya bersama bupati telah menyambangi kediaman Masyitah guna menyampaikan kabar gembira tersebut.
Diceritakan, perkenalan Masyitah dengan orang nomor satu di Kabupaten Agam itu terbilang unik. Pasalnya, keinginan yang kuat untuk melanjutkan pendidikan membuat ia memberanikan diri mengirim pesan singkat via whatsapp ke bupati.
Baca juga: Satgas Penanggulangan Bencana Bersihkan Masjid Jami' Sungai Pua
"Masyitah ini mahasiswi Jurusan Pertambangan UNP, karena keterbatasan dana membuatnya terpaksa berhenti. Lalu ia memutuskan bekerja ke Kalimantan, namun tak direstui orang tua. Alhasil Masyitah menceritakan keluh kesahnya ke bupati," terang Rahmi.
Saat ini Masyitah masih berada di semester 4. Berdasarkan keterangan orang tuanya, Masyitah tergolong mahasiswa yang cerdas, pasalnya Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) hingga semester 3 terbilang sangat memuaskan.
"Hal itulah membuat orang tua Masyitah tetap ingin putrinya itu melanjutkan kuliah. Barangkali doa ibundanya terkabul, melalui pak bupati," sebutnya.
Bagi orang tuanya, Masyitah merupakan pucuk pengharapan keluarga yang diharapkan dapat mengangkat derajat keluarga. Alasan itulah yang membuat Masyitah membulatkan tekad melanjutkan kuliah.
Baca juga: Setelah 6 Hari, Pencarian Korban Longsor di Sungai Pua Libatkan 2 Anjing Pelacak
Tekad bulat Masyitah seakan memberitahu bawah tidak ada yang bisa menghentikan mimpinya. Tekad itu pulalah yang membuat dirinya memberanikan diri meminta bantuan BAZNAS Agam, guna mengongkosinya pulang dari Kalimantan.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Korban Banjir Bandang di Agam Butuhkan Air Bersih, Toilet dan Perbaikan Infrastruktur, Ini Kata Kemenpupr
- Komisi II DPRD Pasbar Pelajari Kiat Optimalisasi PAD Pemkab Agam
- Wali Nagari Gadut Antarkan Bantuan Makanan dari Warganya untuk Korban Banjir Lahar Dingin
- Kementrian PUPR Siapkan 200 Rumah untuk Relokasi Warga Agam di Lokasi Rawan Bencana
- Hari Kelima Banjir Lahar Dingin di Agam, 22 Korban Meninggal Dunia Ditemukan, Sinergisitas Diperkuat