Basuluah Kaliliang Kampuang, Cara Koto Katik Merawat Tradisi Maulid Nabi
PADANG PANJANG (22/10/2021) - Dinginnya malam, tak menghambat langkah puluhan warga Kelurahan Koto Katik, Kecamatan Padang Panjang Timur. Di tangan mereka ada suluah bambu (semacam obor). Apinya menyala, menari-nari ditiup angin malam.
Dari Masjid Aufu Bil Uqud, selepas Salat Isya, mereka bergerak serentak. Berjalan kaki mengelilingi kampung di kelurahan yang cuma punya 4 RT itu. Selain kelap-kelip api yang menyala di ujuang suluah, langkah mereka diiringi sholawat nabi dan bunyi tabuhan rebana.
Mereka melewati setiap jalan di daerah tersebut, terus menuju Islamic Center dan kembali ke Masjid Aufu Bil Uqud. Mengakhiri kegiatannya, mereka makan bersama di atas dulang.
Ini adalah sebuah tradisi. Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, warga kelurahan itu menggelar Basuluah Kaliliang Kampuang pada Rabu (20/10/2021) malam. Setiap tahun, setiap Maulid Nabi, tradisi ini dijalani.
Baca juga: Pemprov Sumbar Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW, Gubernur Ajak ASN Jaga Kondusivitas
Sejak dulu kala. Tak banyak yang tahu kapan persisnya tradisi ini mulai dilaksanakan. Yang jelas, mereka merawat tradisi lokal itu dengan tetap merayakannya dengan berbagai agenda kemasyarakatan, salah satunya Basuluah ini.
"Basuluah KaliliangKampuang merupakan salah satu kebiasaan yang dilakukan warga Koto Katiak setiap tahun. Sembari membawa obor yang terbuat dari bambu yang bersumbu dari kain bekas yang diberi minyak tanah, warga berjalan kaki mengelilingi kampung diiringi sholawat dengan memainkan rebana," jelas Mita, panitia acara.
Kegiatan ini turut diramaikan seluruh warga kelurahan Koto Katiak dari berbagai lapisan, remaja masjid, dan juga jajaran kelurahan.
Sehari sebelumnya, rangkaian kegiatan dimulai dengan tradisi Malamang. Lalu, tabligh akbar digelar di Masjid Aufu Bil Uqud yang berdiri pada 1 Juli 1929 itu. Puncak acara, keesokan malamnya, barulah dihelat kegiatan Basuluah ini.
Baca juga: Pemko Bukittinggi Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW, Berlapang Dada Disetiap Keadaan jadi Pesan
Selain mempertahankan budaya lama, kegiatan ini juga meningkatkan ukhuwah Islamiyah sesama warga. Mereka berkumpul bersama dan menjalin silaturahmi. Kompak dan bekerja sama dalam mengangkat acara. (ham)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Prodi Pariwisata ISI Padang Panjang Datangkan Direktur Pemasaran Kemenpar, Ini Targetnya
- KPU Sumbar Gelar Jambore Demokrasi Pelajar, Idham: Program Literasi yang Layak Ditiru
- Kapolda Sumbar Perintahkan Bintara Pembawa 141 Paket Ganja Ditindak Tegas
- Semarak Ramadhan di Kota Padang Panjang, Dari Itikaf, Berbagi Berkah hingga Tadarusan
- Warga Tiga Kabupaten Terdampak Erupsi Gunung Marapi Dibantu 157 Ton Beras