Dua Orang Lagi Warga Payakumbuh Sembuh dari Covid19

VALORAnews - Kadis Kesehatan Setdako Payakumbuh, dr Bakhrizal menginformasikan, dua orang lagi pasien positif Covid19 di Kota Payakumbuh dinyatakan sembuh. Keduanya dinyatakan sembuh setelah menjalani beberapa kali uji swab.

Kedua orang itu yakni Masto Muhammad, warga Koto Tuo Limo Kampuang yang berprofesi sebagai sopir ambulance Puskesmas Aia Tabik dan Muhammad Ismail, warga Parik Muko Aia Latina yang bekerja di Toko Yen Plastik. Sebelumnya, Dedi dan Desmon yang dinyatakan bebas dari virus berbahaya itu.

"Malam tadi, kita jemput dan diantarkan pulang," ungkap Bakhrizal saat dihubungi media via telepon seluler, Rabu (20/5/2020).

Dikatakan, dari 13 kasus positif di Payakumbuh, berarti sudah ada 4 orang yang sembuh. Tinggal 9 orang lagi yang masih menjalani isolasi dan perawatan.

Baca juga: 75 WRSE Ikuti Pelatihan Pembuatan Kue Angkatan IX, Supardi: Jadilah Motor Penggerak Ekonomi Payakumbuh

Selain Masto Muhammad dan Muhammad Ismail, juga ada seorang warga Kabupaten Lima Kota yang merupakan hasil pelacakan (tracing) dari kasus di Payakumbuh, Indra, yang juga dinyatakan sembuh.

"Ketiganya kita jemput malam tadi, untuk dibawa pulang setelah dinyatakan negatif setelah dites kembali. Kita berharap, Covid19 di Kota Payakumbuh terus menurun dan tidak ada lagi penambahan," kata Pak Bek, demikian dia karib disapa.

Terpisah, Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi mengaku bersyukur dan mengucapkan selamat pada warga yang sudah sembuh. Riza terus mengimbau warga, agar mematuhi protokol kesehatan selama pandemi Covid19. Jangan sampai lemahkan pertahanan diri, dengan berita warga yang tak sehat.

Apalagi, saat ini memasuki suasana lebaran, Riza meminta warga mematuhi imbauan pemerintah, agar tidak berkumpul-kumpul, khusus bila keluar rumah wajib pakai masker.

Baca juga: Pelatihan Berusaha bagi WRSE Angkatan VIII, Supardi: UMKM Harus Percaya Diri dan Terus Berinovasi

"Bila silaturahmi lebaran, ndak usahlah dulu datang ke rumah-rumah teman dan kerabat untuk mengantisipasi terjadinya penularan karena orang tanpa gejala (OTG) sedang banyak," terangnya.

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber: