Irwan Prayitno Ajak Minang Diaspora Berinvestasi ke Sumbar

Senin, 01 Oktober 2018, 19:10 WIB | Kuliner | Internasional
Irwan Prayitno Ajak Minang Diaspora Berinvestasi ke Sumbar
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno didampingi Mahyeldi (Wako Padang) dan Direktur Eksekutif MDN-G, Burmalis Ilyas serta moderator, saat salah satu sesi FGD di pertemuan Minang Diaspora Network Global (MDN-G), di Deakin University Melbourne Australia, Sabtu (

Konsul Jenderal Spica, KJRI Melbourne, diwakili Zainal Arifin yang juga Sumando Koto Gadang, berterima kasih dan bangga Melbourne dijadikan tuan rumah MDN-G Forum dan Festival Minangkabau 2018. "Di Melbourne ada 50 organasisi komunitas orang Indonesia, salah satunya Minang Saiyo," ungkapnya.

"dddSemoga komunitas Minang terus berkonstribusi dalam pembangunan Indonesia, khususnya Sumatera Barat," harap dia.

Sebelumnya, Dewan Pembina MDN-G, Jurnalis Udin menyampaikan kebanggaannya, dengan kesuksesan orang Minang di pelosok dunia. "Networking perantau Minang ini bisa menyatukan orang Minang untuk sukses bersama," ungkapnya. "Semoga MDN-G bisa jadi wadah pemersatu orang Minang se dunia," tambah Jurnalis Udin.

Baca juga: 7 Bulan Menjabat, Zefnihan Digantikan Fauzan Hasan jadi Pj Wali Kota Sawahlunto, Ini Pesan Mahyeldi

Tan Sri Dato' Seri Utama Dr. Rais Yatim, Ketua Dewan Penasehat MDN-G juga mengapresiasi panitia MDN-G dan Festival Minangkabau 2018 di Melbourne, yang bisa menghadirkan banyak perantau Minang dari banyak pelosok dunia.

"Kato bajawek, gayuang basambuik, jadikan forum ini untuk membangun Ranah Minang yang lebih baik," ucapnya dalam dialek Minang yang masih fasih.

Dikatakan, orang Minang harus terus melestarikan bahasa dan adat Minangkabau. "Salah satunya adalah bapantun dan di pantun itu ado kato berisi pesan," ujarnya. "Apalagi kita orang Minang berasal dari bangsa yang sudah ada sejak lama," tegasnya.

Ditegaskan Rais Yatim, orang Minang perlu mendalami asal usul Minangkabau dan perlu mencari orang yang bisa mengkajinya melalui sejarah dan arkeologi. "Karena kini kita tak acuh lagi dengan kata-kata sakti, kita tak acuh lagi dengan cerita Cindua Mato dan lainnya," tegasnya.

"Kito harus bangga dengan bahasa Minang, dan selalulah berbahasa Minang di setiap kesempatan dan di mana saja. Budaya kita harus kita lestarikan dan harus bersama-sama kita menyelesaikan masalah adat di masa kini dan akan datang," ungkap Tan Sri.

"Perlu dibuat Pusat Kajian Budaya Minangkabau di universitas yang ada di Sumbar, dan ada banyak disertasi peneliti universitas luar negeri yang bisa dijadikan rujukan," tegas Tan Sri sembari mengatakan, di Negeri Sembilan Malaysia, adat Minangkabau masih dipakai dengan baik dan dijaga dengan baik.

"Kaji dan tulislah sejarah Minangkabau dengan jujur, supaya Minangkabau tetap lestari dan tetap dikunjungi orang dari seluruh dunia, dan kita nulis sejarah atas kesadaran akan masa lampau," tegas Rais Yatim.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: