Jembatan, Sekolah dan Puluhan Rumah Dihondoh Banjir
VALORAnews - Bencana alam banjir bandang melanda kawasan pemukiman penduduk dan infrastuktur di tiga Jorong, Kenagarian Balaipanjang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kamis (24/8/2017) dini hari. Bencana banjir diduga disebabkan tingginya curah hujan di kawasan tersebut, sejak Rabu (23/8/2018) malam.
Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan, yang sempat meninjau lokasi bencana Kamis pagi mengatakan, bencana banjir bandang atau air bah yang terjadi di Nagari Balaipanjang, diduga disebabkan meluapnya aliran sungai di kawasan setempat, karena tidak mampu menampung debit air hujan.
"Tadi malam daerah kita dilanda bencana banjir, tepatnya di nagari Balaipanjang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, disebabkan curah hujan yang cukup tinggi sepanjang siang sampai malam," sebut Ferizal Ridwan, dalam keterangannya.
Ferizal menyebut, menurut laporan hasil pantauannya Tim SAR BPBD Limapuluh Kota di lokasi, banjir air bercampur lumpur tersebut disebabkan akibat meluapnya Batang Mangkisi di kawasan Lurah Bukit, Nagari Balaipanjang. Dimana, sungai tersebut bersumber atau berhulu dari Bukit Barisan kawasan Bukit Cermin.
Baca juga: Dinsos Sumbar Salurkan 2.830 Kg Beras untuk Warga Korban Banjir pada 6 Nagari di Sumpur Kudus
Luapan air tersebut kemudian membawa material tanah dan kayu lalu menggenangi ratusan hektar sawah, menghantam 2 buah jembatan, 1 bangunan Sekolah Dasar (SD) serta sekitar 67 rumah penduduk. "Banjir juga sempat merusak ruas badan jalan serta infrastuktur lainnya," kata Ferizal Ridwan.
Pagi itu, kata Ferizal, Tim BPBD Limapuluh Kota, aparatur Kecamatan Lareh Sago Halaban bersama masyarakat langsung bergotong-royong membersihkan yang terkena dampak banjir. Tim Pemadam dari Dinas Kebakaran juga dikerahkan ke lokasi, guna melakukan pembersihan terutama bangunan.
Dari keterangan masyarakat, genangan air di pemukiman penduduk mulai diketahui sekitar pukul12.40 WIB. Air, dikatakan warga sekitar, debit air mulai menggenangi kawasan penduduk yang berada di sekitar aliran sungai. Ferizal mengaku tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 06.30 WIB paginya, setelah mendapat informasi warga dan Tim BPBD.
"Saya sudah intruksikan beberapa langkah-langkah penyelamatan sebagai upaya tangap darurat. Saya sudah intruksikan BPBD dan OPD terkait melakukan pendataan, penyelamatan dan membuat pelaporan secara adminitrasi. Saya imbau semua pihak terutama unsur pemerintah daerah ikut membantu, agar penanganan tanggap darurat cepat terlaksana," sebut Ferizal.
Baca juga: PEMKAB PESSEL Jadwalkan Perbaikan Jembatan Gantung Pelangai Gadang Tahun 2025
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Limapuluh Kota, Nur Akmal melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Rahmadinol melaporkan, hingga Kamis (24/8/2017) siang, kondisi luapan air yang melanda 3 jorong, yakni Jorong Lurah Bukik, Tareh dan Tampuang Kodok.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya