Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
PADANG (27/9/2024) - Dinas Pariwisata berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan, jadi ujung tombak pelestarian seni-budaya dan pembangunan industri kreatif di Sumatera Barat.
Dalam perjalannya, kedua OPD itu merangkul mereka yang militan dan acap dianggap 'pemberontak.' Pemicunya, tak lain disebabkan oleh dunia dinamis yang melekat padanya.
"Di dalam kesenian, kemerdekaan dalam berkreatifitas adalah hal utama. Hal ini yang sepertinya sangat disadari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat," ungkap Kadis Pariwisata Luhur Budianda beberapa waktu lalu.
Menurut dia, Pemprov Sumbar sangat memahami, dunia kreatif atau dunia kesenian itu menomor satukan kebebasan berekspresi, meski tetap harus sesuai dengan norma yang berlaku.
Baca juga: 40 Pengelola Homestay Ikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Usaha
"Sejumlah seniman hebat kita di Sumbar ini, telah membuktikan karya luar biasa mereka. Cuma, karena mereka bergerak mandiri bukan berarti mereka tidak patut diapresiasi," sebut dia.
Dikatakan, sejumlah entitas mandiri bahkan sudah membesarkan nama Sumbar di berbagai level.
"Ini luar biasa. Makanya, kami berupaya untuk selalu hadir membersamai mereka, walau mereka memilih untuk mandiri dalam berkarya," sebutnya.
Luhur mencontohkan, salah satunya adalah Forum Batajau Seni Piaman.
"Kami sempat hadir di sejumlah event mereka. Terbaru saya sendiri hadir di Festival Layang Putuih di Sungai Sariak, Padang Pariaman."
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro
- INews TV Nobatkan Gubernur Sumbar jadi Penerima Pimpinan Daerah Award 2024, Ini Alasannya