Petani Tak Dilirik Perbankan, Irwan: Pengusaha Itu Sering 'Lupa' Punya Utang

Selasa, 09 Mei 2017, 21:34 WIB | Olahraga | Provinsi Sumatera Barat
Petani Tak Dilirik Perbankan, Irwan: Pengusaha Itu Sering 'Lupa' Punya Utang
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno menyampaikan pandangannya pada Rapat Koordinasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Sumbar, di auditorium gubernuran, Senin (8/5/2017). (humas)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Penyaluran kredit untuk kegiatan produktif di Sumbar masih terpusat pada sektor perdagangan. Data Bank Indonesia sampai Februari 2017, porsi kredit untuk perdagangan besar dan eceran berada pada angka 26-27 persen, sedangkan pertanian hanya kisaran 8-9 persen saja.

"Pertanian di Sumbar penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Tapi perhatian perbankan untuk sektor pertanian masih rendah. Perbankan masih cenderung cari untung dengan gaya lama, memberikan kucuran kredit konsumtif bagi pegawai. Ini ibarat menangkap ikan dalam kuali," ungkap Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno pada Rapat Koordinasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Sumbar, di auditorium gubernuran, Senin (8/5/2017).

Dikatakan Irwan, deklarasi Aksi Pangan yang disaksikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution telah dilakukan beberapa waktu lalu di Kab Limapuluh Kota. Selanjutnya, Pemprov tinggal menunggu langkah konkritnya.

"Mari kita keroyok sama-sama. Biar untuk urusan memberikan subsidi pupuk, bibit dari pemerintah. Sedangkan perbankan bantu modal petani, mulai dari hulu sampai hilir atau pemasaran dan pengolahan produk. Semua digarap terintegrasi," ajak Irwan.

Baca juga: Pemprov Sumbar Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW, Gubernur Ajak ASN Jaga Kondusivitas

"Seharusnya, tidak ada alasan perbankan untuk takut mengucurkan kredit pada sektor pertanian. Kredit pertanian memang beresiko, namun di Sumbar sudah disiapkan skema penjaminan kredit dari Jamkrida. Jika petani tidak bisa mencicil, telah ada pihak yang menanggung resikonya," tegas Irwan.

Diungkapkan Irwan, data kredit macet (non perfoming loan) di Sumbar, justru didominasi oleh pelaku usaha perdagangan menengah ke atas, bukan kredit skala mikro kecil.

"Petani kecil itu kalau punya utang, pikirannya tidak tenang, selalu berusaha melunasi. Beda dengan pengusaha menengah yang sering 'lupa' kalau punya utang," sindir Irwan dalam pertemuan yang juga dihadiri Kepala BI Sumbar dan pihak terkait lainnya itu.

Sektor pertanian di Sumbar, menurut Irwan, akan terus jadi fokus ekonomi daerah, sesuai kondisi geografis dan demografis. Namun, banyak tantangan yang mesti dihadapi. Mulai dari sumber daya manusia, infrastruktur, sarana, hingga bantuan permodalan.

Baca juga: Cuti Kampanye Pilkada Serentak 2024, Mahyeldi Usulkan Wagub jadi Pjs Gubernur Sumbar

"Pperan perbankan jadi sangat penting dalam menjaga ketahanan pangan dan juga pembangunan sektor pertanian di Sumbar," tukasnya. (kyo)

TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: