Sidak BBM Bersubsidi bersama Dirut Pertamina Patra Niaga: Disparitas Harga Mencolok, Andre Rosiade: Pertamina dan Aparat Hukum Mesti Aktif Mengawasi

Senin, 04 April 2022, 13:09 WIB | Bisnis | Provinsi Sumatera Barat
Sidak BBM Bersubsidi bersama Dirut Pertamina Patra Niaga: Disparitas Harga Mencolok,...
Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade bersama Direktur Utama (Dirut) Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution dan jajaran, mengecek langsung stok solar bersubsidi di Kota Padang sepanjang Jumat.

"Masyarakat Sumbar yang telah memilih kami menyampaikan aspirasi bagaimana seorang anggota DPR RI Andre Rosiade turun ke lapangan memastikan ketersediaan solar," katanya.

Andre berharap, Pemprov yang turun tangan. Kalau memang dirasakan lambat oleh masyarakat, tentu ini juga bagian dari tanggung jawab anggota DPR untuk membantu.

"Menggunakan kewenangan kami di Komisi VI, kami ajak Pertamina dan Dirut Pertamina Patra Niaga Alfian hari ini langsung turun mendampingi kami dan turun mengeksekusi aspirasi masyarakat Sumbar. Terima kasih kepada Pertamina, Bu Nicke dan Pak Alfian," katanya.

Amankan Solar

Sementara, Alfian Nasution yang bertanggung jawab dalam hal distribusi BBM dan gas se-Indonesia mengatakan, untuk kelangkaan solar di Sumbar, didapat informasi dari rapat di Komisi VI dengan Pertamina yang dihadiri Andre Rosiade. Dia datang ke Sumbar, juga karena ajakan dari Andre Rosiade.

"Sesuai aspirasi masyarakat Sumbar, Pak Andre menyampaikan ke saya. Kita melihat banyak antrean solar di Sumbar. Sejak minggu sudah terus ditambah pasokannya ke Sumbar. Memang, untuk menambah itu tidak bisa langsung jebret. Tapi pelan-pelan tetap kita tambah. Untuk Sumbar sudah ditambah sekitar 5-10 persen di atas kuota," katanya.

Alfian mengatakan, datang ke Sumbar bersama Andre Rosiade untuk mengecek apakah antrean masih ada. Apakah kebutuhan masyarakat Sumbar Sudah terpenuhi semua.

"Hasilnya, ternyata antrean sudah mulai terurai dan tadi informasi juga dari SAM Sumbar, bahwa kita akan terus tambah pasokan jika diperlukan," katanya.

Dia menegaskan, berbarengan dengan penambahan, semua pihak harus saling mengawasi. Karena, berapapun solar yang ditambah, kalau tidak diawasi bersama masyarakat dan aparat untuk yang berhak menggunakan solar subsidi percuma.

"Seperti truk yang rodanya di atas enam untuk pengangkut sawit dan batubara itu tidak boleh menggunakan solar subsidi. Kalau kita tidak awasi bareng-bareng, tetap kurang juga," katanya.

Seharusnya, sebutnya, tidak boleh ada truk yang menggunakan tangki tambahan. "Saya sudah minta untuk operator tidak melakukan pengisian truk yang menggunakan tangki tambahan. Karena itu sudah menyalahi aturan, setiap truk itu maksimal boleh mengisi solar 200 liter," katanya.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: