Putri Padang Panjang jadi Delegasi Indonesia di Ajang Pengadilan Pidana Internasional

PADANG PANJANG (25/10/2021) - Mahasiswi semester VII Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), Hikmatu Shaliha jadi wakil Indonesia di ajang The Vrije University Experimental Moot 2021 di Amsterdam, Belanda, November 2021.

Jelang keberangkatan jadi delegasi Indonesia di Pengadilan Pidana Internasional di Amsterdam, mahasiswi asal Padang Panjang ini menyempatkan diri bertemu dengan Wako Padang Panjang, Fadly Amran ditemani kedua orang tuanya, Senin di ruang kerja wali kota.

"Kita mendukung dan bangga sekali. Putri asli Kota Padang Panjang mewakili Indonesia di tingkat internasional. Kita berharap, ini bisa jadi motivasi pemuda-pemudi lain untuk terus berjuang agar bisa menjadi wakil di internasional juga," harap Fadly usai audiensi.

Shali, demikian Hikmatu Shaliha karib disapa, merupakan warga Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat. Kedatangannya menemui wali kota, khusus meminta dukungan Pemko Padang Panjang untuk dapat sukses mewakili Indonesia di ajang internasional yang diikuti peserta dari delapan negara lainnya.

Baca juga: Pemprov Sumbar akan Bangun Kantor MUI 5 Lantai, Telan Dana Rp24 Miliar

"Kami meminta dukungan penuh pada bapak wali kota dan semua pihak, agar kami bisa membawa nama baik Indonesia dan Kota Padang Panjang pada kegiatan ini. Kami akan berusaha untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal nantinya," tutur Shali.

Sebelumnya, Shali juga pernah tercatat sebagai student exchange selama satu tahun di Washington D.C, Amerika Serikat pada tahun 2017. Setelah ke Amsterdam ini, Shali juga akan terbang ke Rusia dalam kegiatan The Leiden-Sarin Air Law Moot Court Competition 2022 pada April 2022 mendatang.

Shali dan orang tuanya berterima kasih pada Pemko atas dukungan dan sambutan baiknya. Ia berharap ini menjadi motivasi untuk mahasiswa lainnya agar bisa berkompetisi di kancah internasional.

Selain Fadly, Shali juga disambut Sekretaris Daerah Padang Panjang, Sonny Budaya Putra dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, M Ali Thabrani. (ham)

Baca juga: 31 Ormas di Sumbar Suarakan Penolakan Politik Uang, Buya Gusrizal: Haram bagi Pemberi dan Penerima

Penulis:
Editor:
Sumber: