Berawal dari Mimpi, Satu Keluarga di Parak Gadang jadi Mualaf

"Saya luluh ketika setiap hari saya lihat dia rajin beribadah serta tindak-tanduknya berubah jadi tenang serta penyabar, kalau sebelumnya dia tukang bikin ribut," ujarnya.

Akhirnya, menurut Filiriang, ia sendiri yang pergi mengantarkan sang putra untuk mengucapkan sahadat di kantor KUA.

Kejadian berlanjut pada anak ke limanya yaitu Rina Krisnawati Zega (21). Menurutnya, dari dulu dia suka memakai hijab layaknya anak perempuan muslim.

Baca juga: Masjid di Padang Timur Disemprot Disinfektan Antisipasi Covid19

"Karena saya pakai asal-asalan, kadang saya pakai jilbab namun dengan baju lengan pendek atau baju ketat, saya sering dimarahi abang, katanya kalau mau pakai jilbab yang benar," ucapnya.

Akhirnya hidayah itu datang melalui mimpi. Menurutnya, sekitar tahun 2018, ia tiga kali mengalami mimpi sedang melakukan shalat.

Akhirnya iapun memutuskan mengikuti jejak dua orang kakak laki-lakinya tersebut, kali ini kedua orang tua tidak menentang.

Setelah cukup lama berbeda pandangan dengan anak-anak, ungkap Filiriang, akhirnya beberapa bulan yang lalu, sang suami bertanya apakah sulit prosesnya untuk memeluk Islam, spontan kedua putranya menjawab tidak.

Maka pada Rabu (16/12/2020), Sang Ayah, Ibu dan putri bungsu mereka Dewi Febrianti Zega (18) mengucapkan dua kalimat syahadat di Kantor KUA Padang Timur.

Camat Padang Timur, Ances Kurniawan berpesan, agar keluarga tetap berpegang teguh pada agama yang telah diyakini tanpa paksaan tersebut.

Ia meminta kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama di lingkungan tempat tinggal untuk dapat membantu membimbing saudara mereka yang mendapat hidayah.

Penulis:
Editor:
Sumber: