Berawal dari Mimpi, Satu Keluarga di Parak Gadang jadi Mualaf

Senin, 21 Desember 2020, 17:22 WIB | News | Kota Padang
Berawal dari Mimpi, Satu Keluarga di Parak Gadang jadi Mualaf
Camat Padang Timur, Ances Kurniawan beserta jajaran, berkunjung ke rumah sebuah keluarga yang berpindah keyakinan pada ajaran Islam di Kelurahan Parak Gadang Timur, Kecamatan Padang Timur, Senin (21/12/2020). (veby rikiyanto/valoranews)

VALORAnews - Satu keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan dua pasang putra-putri di Kelurahan Parak Gadang Timur Kecamatan Padang Timur mantap menyatakan keyakinan memeluk agama Islam.

Hal tersebut disampaikan saat dikunjungi jajaran pemerintah Kecamatan Padang Timur yang dipimpin Camat Ances Kurniawan, Senin (21/12/2020).

Melfian Indra Zega (25) putra pertama dari pasangan Melikana Zega (50) dengan Filiriang Zai (47) menceritakan keinginannya memeluk agama Islam berawal dari mimpi.

Menurutnya, sekitar tahun 2011 ia bermimpi dikejar-kejar wanita dengan wajah mengerikan, saat berlari ke rumah ibadahnya waktu itu, mereka menutup pintu dan melarang ia masuk. Akhirnya ia lari ke teman-teman Muslim dan mereka membaca ayat dan ia ikuti ternyata Ayat Kursi, kemudian perempuan tersebut terbakar.

Baca juga: Musrenbang Kecamatan Padang Timur, Ances: Sarana Dialog Dua Arah

Setelah itu, ia bertanya arti mimpi tersebut kepada seorang guru agama, setelah mendapat penjelasan, maka ia memutuskan memeluk Islam.

"Sebenarnya keinginan untuk memeluk Islam sudah ada sejak saya masih duduk di bangku SD, setelah mengalami mimpi tersebut saya mantap masuk Islam, jadi mualaf," ujarnya.

Awalnya ia menyembunyikan hal tersebut dari keluarga, saat diketahui sang ayah menentang keras sehingga membuat renggang hubungan ayah dan anak.

Sementara, sang ibu Filiriang Zai menjelaskan, ia sama sekali tidak mengetahui, putra pertamanya itu memeluk Islam. Justru ia dikagetkan, saat memergoki putra keduanya, Dian Putra Rahmad Zega sedang melakukan shalat secara sembunyi-sembunyi.

Baca juga: Kecamatan Padang Timur Sediakan Door Prize Rayakan Hari Kemerdekaan

Kejadian itu terjadi sekitar tahun 2015. Saat itu dia kaget dan marah, namun ia mencoba membujuk sang putra untuk kembali ke agama asal.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: