8 Nagari di Limapuluh Kota akan Dilewati Jalan Tol, 14 Km Berupa Terowongan
VALORAnews - Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi meminta semua pihak, mendukung pembangunan jalan tol Pekanbaru-Padang. Ia mengharapkan setiap persoalan yang muncul, dibicarakan secara musyawarah.
Hal itu ditekankan Irfendi dalam arahannya pada acara sosialisasi rencana pembangunan jalan tol Pekanbaru-Padang di Tanjung Pati, Selasa (8/9/2020).
"Kita tidak ingin ada pihak yang menolak atau menghalangi pembangunan jalan tol yang akan melewati Kabupaten Limapuluh Kota ini. Kalau nantinya ada yang kurang tepat, mari kita bicarakan dengan baik-baik," tutur Irfendi dihadapan para tokoh dan berbagai elemen masyarakat yang hadir dalam acara sosialisasi tersebut.
Dikatakan, infrastruktur ini akan memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat dan daerah. Tak kalah pentingnya, akan mendorong pertumbuhan ekonomi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Baca juga: Pembicaraan Ganti Rugi Exit Tol Tarok City masih belum Rampung, Anggaran Tersedia dengan Skema BKK
Selain itu, dengan adanya jalan bebas hambatan ini, bisa dipastikan arus lalu lintas kendaraan termasuk yang bertonase besar akan menjadi lancar.
SSaya optimistis, jalan tol akan mendorong pertumbuhan ekonomi usaha kecil dan mikro, serta akan memunculkan kawasan industri. Di samping itu, jalan tol juga akan memperlancar arus transportasi atau perpindahan orang, distribusi barang dan pertumbuhan jasa," papar Irfendi.
"Dengan berbagai dampak positif tersebut, saya mengajak segenap masyarakat mendukung pembangunan infrastruktur ini," ulang Irfendi.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Setdakab Limapuluh Kota, Yunire Yunirman didampingi Kabid Penataan Ruang dan Pertanahan, Fatma Nofita serta PT HK menjelaskan, jalan tol itu akan melewati delapan nagari di Kecamatan Payakumbuh, Harau dan Pangkalan dengan panjang jalan sekitar 43 kilometer dan terowongan sepanjang 14 kilometer.
Baca juga: Gubernur Sumbar Ajak Danrem 032/Wbr Susuri Jalan Tol Padang-Sicincin dengan Motor Trabas
Dikatakan Nofita, sebelum pelaksanaan fisik akan ada sejumlah tahapan sosialisasi ke tengah masyarakat. Berikutnya, akan ditindak lanjuti dengan pembebasan lokasi yang diharapkan bisa terealisasi pada awal tahun 2021.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya
- UNP Gelar Hasil Penelitian Cagar Budaya Maek, Supardi: Ada Misteri yang Mesti Diungkap, Unesco Menunggu
- Raja Negeri Sembilan Malaysia Bawa Dua Pegawai Tertinggi ke Sumatera Barat, Siap Berkolaborasi
- Sejarah Masjid Milik Kaum Caniago yang Berusia 2 Abad, Pernah jadi Basis Perjuangan Perang Paderi
- Pentas Seni untuk Eksistensi Kebudayaan Minangkabau
Libur Lebaran 2024, Tingkat Hunian Hotel Naik 100 Persen
Wisata - 21 April 2024