Konferensi Peneliti dan Pemerhati Burung Indonesia V: Wagub Sumbar Minta Daftar Burung Dilindungi, Ini Targetnya

Senin, 28 Januari 2019, 17:01 WIB | Kabar Daerah | Provinsi Sumatera Barat
Konferensi Peneliti dan Pemerhati Burung Indonesia V: Wagub Sumbar Minta Daftar Burung...
Wagub Sumbar, Nasrul Abit bersama Prof Tafdil Husni (Rektor Unand) beserta sejumlah peserta Konferensi Peneliti dan Pemerhati Burung di Indonesia (KPPBRI) V foto bersama usai pembukaan di covention hall Unand, Senin (28/1/2018). (humas)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

Presiden Peneliti Ornitologist Union, Ignatius Pramana Yudha mengatakan, jumlah fauna burung di Indonesia mencapai 1.771 ragam dan 400 diantaranya termasuk jenis burung endemik.

"Sayangnya, 15 persen diantara jenis burung ini sudah terancam punah," kata Ignatius Pramana Yudha

Berbagai hal, jadi penyebab berkurangnya spesies burung di Indonesia. Mulai dari kerusakan habitat, korban perburuan maupun perdagangan oknum tak bertanggungjawab. Banyak juga burung yang dipelihara masyarakat dan bahkan dikonsumsi.

Baca juga: Dies Natalis ke-68, Unand Tempati Peringkat 6 Nasional, Ini Harapan Gubernur Sumbar

"Suplayer terbesar perdagangan burung dari Sumatera. Sebetulnya, sudah ada Peraturan Desa (Perdes) yang mengatur soal ini. Tapi tidak berjalan baik. Harapan kami, kedepannya, setiap desa (Nagari) menguatkan pelestarian burung dari jarahan tangan oknum tak bertanggungjawab," katanya.

Prof Tafdil Husni menyebutkan, kampus Unand berada di areal seluas 500 hektare dan 200 hektare di antaranya adalah hutan lindung. Kawasan hutan lindung inilah yang menjadi tempat penelitian jurusan biologi, termasuk kawasan bebas berbagai jenis burung untuk berkembangbiak.

"Unand peduli dan berperan aktif dalam konservasi serta menjaga lingkungan, termasuk menjaga keberadaan spesies burung. Bahkan, lebih 40 hasil penelitian dosen dan mahasiswa Unand terkait hal ini," kata Tafdil.

Ketua panitia, Sah Putra Adria mengatakan, Konferensi Peneliti dan Pemerhati Burung di Indonesia kelima, ini merupakan kali kelima para peneliti dan para pemerhati burung di Indonesia berkumpul untuk bersilaturahmi dan bertukar informasi tentang kondisi terkini kelestarian burung di Indonesia dan upaya-upaya pelestariannya.

Acara ini diprakarsai lembaga-lembaga yang tergabung dalam Konsorsium Burung di Indonesia, setiap tahunnya. Untuk 2019 ini, diamanahkan kepada Universitas Andalas yang bekerjasama dengan Universitas Negeri Padang untuk bersama-sama mengumpulkan para peneliti dan para pemerhati burung dari seluruh penjuru Indonesia, dengan mengusung tema Restorasi Habitat untuk Kelestarian Burung. (rls/vry)

Halaman:
1 2
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: