Distribusi dan Ketersediaan Gas 3 Kg Tak Merata
VALORAnews -- Pemko Padang, Pertamina dan Hiswana Migas (Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi) serta Agen dan Pangkalan gas elpiji, duduk bersama menyelesaikan persoalan kelangkaan gas elpiji bersubsidi 3 kg di pasaran.
Pertemuan tersebut juga membahas harga gas elpiji yang melampaui HET (Harga Eceran Tertinggi) di tingkat konsumen.
Wali Kota Padang, Mahyeldi Dt Marajo yang hadir langsung pada pertemuan tersebut mengatakan, distribusi dan ketersedian gas elpiji subsidi 3 kg di Kota Padang saat ini tidak merata dan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang berhak menerimanya. Oleh sebab itu, hal ini harus dihitung ulang dan dipetakan kembali sesuai kebutuhan dan peruntukkannya.
"Kita tidak ingin di Kota Padang ini terjadi inflasi gara-gara kelangkaan gas elpiji 3 kg. HET yang tidak sesuai aturan, sehingga menimbulkan kegelisahan di masyarakat," ujar Mahyeldi.
Baca juga: Penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra, Sumbar Cetak Hattrick
Dijelaskan, aspek lain yang memicu terjadinya kelangkaan tersebut karena gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kg masih dinikmati industri kecil dan masyarakat ekonomi menengah keatas.
"Untuk itu, kita harus mengawasi hal ini secara bersama, baik itu pemerintah, agen, maupun pangkalan gas elpiji," tambah Mahyeldi. "Selain itu, kita meminta kepada masyarakat yang tidak berhak menggunakan gas elpiji bersubsidi untuk menggunakan gas elpiji yang tidak bersubsidi," tambahnya.
Mahyeldi berharap, semua pihak pada pertemuan tersebut untuk bersama-sama menjaga suasana Kota Padang tetap kondusif dan terkendali, karena Pemkot Padang saat ini sedang berusaha untuk menggerakkan perekonomian masyarakat.
Disamping itu, Sales Eksekutif Pertamina wilayah Sumbar, Chairul Anwar menjelaskan, pengawasan penggunaan gas elpiji dilaksanakan oleh Dirjen Migas dan pemerintah, sedangkan Pertamina hanya sebagai penyalur saja.
Baca juga: Ini Harapan Gubernur Sumbar pada Peringatan Harhubnas 2024
"Jadi, disediakannya gas elpiji ukuran 5,5 kg merupakan alternatif bagi masyarakat yang mampu, agar tidak lagi menggunakan gas elpiji yang bersubsidi yang telah ditentukan quotanya," terang Chairul.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- 10 Anak Terlibat Peredaran Narkoba di Padang Selang 3 Bulan Terakhir
- Ini Jadwal 3 Paslon Wako-Wawako Padang Pilkada 2024 Mendaftar ke KPU Padang
- PKS Padang Targetkan 40 Persen Suara untuk Iqbal-Amasrul di Pilkada Padang 2024
- PKB, PDIP, PPP dan Ummat Sepakat Koalisi di Pilkada Padang, Calon Wajib Bawa Hasil Survei
- 100 Balita di Kecamatan Lubeg Kategori Stunting, Camat Ajak Kader Posyandu Susun Langkah Antisipasi
10 Anak Terlibat Peredaran Narkoba di Padang Selang 3 Bulan Terakhir
News - 18 September 2024
Elqadri jadi Pj Sekda Bukittinggi, Ini Pesan Wali Kota
News - 17 September 2024
10 Anak Terlibat Peredaran Narkoba di Padang Selang 3 Bulan Terakhir
Kota Padang - 18 September 2024
DPRD Padang Sahkan Peraturan Tata Tertib dan 4 Pimpinan Defenitif
Kota Padang - 14 September 2024