Masa Tanggap Darurat Banjir Halaban dalam Sepekan
Terhadap posko utama tanggap darurat, akan didirikan di halaman kantor BPBD, atau di kawasan kantor bupati lama. Adapun, untuk posko pembantu di lapangan akan didirikan di Jorong Lurah Bukit. Sehingga jika ada bantuan logistik, dapat didroping atau didistribusikan secepatnya ke Balaipanjang.
Plt Sekdakab, M Yunus, menyebutkan, secara teknis penanganan dampak bencana di Balaipanjang akan dilangsungkan selama 6 hari ke depan, dengan masa kerja 24 jam sehari, jika dibutuhkan. Ia meminta seluruh personil pemerintah daerah dapat membagi waktu kerja, serta membangun komunikasi terutama antar OPD.
"Seperti data-data baru menyangkut kebutuhan, kerusakan atau laporan penerimaan dan pendistribusian bantuan, itu harus didudukkan di posko tanggap darurat. Agar bisa memudahkan kita mengambil tindakan secara teknis. Mudah-mudahan, bisa terlaksana sesuai target masa tanggap darurat," sebut M Yunus.
Baca juga: P2TP2A Mande Rubiah Salurkan 110 Paket Bantuan ke Carocok Anau
Berdasarkan data BPBD Limapuluh Kota, banjir bandang sudah melanda kawasan pemukiman penduduk serta fasilitas umum lainnya di tiga Jorong, Kenagarian Balaipanjang, yakni Jorong Lurah Bukik, Tareh dan Tampuang Kodok. Bencana banjir disebabkan tingginya curah hujan di kawasan tersebut, sejak Rabu (23/8/2017) malam.
Luapan air tersebut kemudian membawa material tanah dan kayu lalu menggenangi ratusan hektar sawah, menghantam 2 buah jembatan, 1 bangunan Sekolah Dasar (SD) yakni SDN 03 Balaipanjang serta sekitar 67 rumah penduduk. Banjir, dikatakan, juga mengakibatkan terputusnya jaringan Pamsimas sebagai sumber air bersih masyarakat setempat.
"Juga dari hasil pendataan kita, ada 1 unit rumah terendam banjir di Jorong Seberang Air di Nagari Batupayuang, tapi sudah tertangani," ujar Rahmadinol, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Limapuluh Kota. (rls/kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya
Agam Usulkan Festival Rakik-rakik jadi Agenda KEN 2025
Wisata - 05 Oktober 2024
Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
Wisata - 27 September 2024