Nagari Harus Ciptakan Kemandirian Pembangunan
VALORAnews - Potensi alam yang subur, menjadikan Nagari Talanganau di Kecamatan Gunuang Omeh, salah satu sentra perkebunan yang menjanjikan semisal jeruk dan gula aren. Kondisi geografis wilayah yang bertebing dan banyak lereng perbukitan, menjadikan nagari bersitus sejarah 'talempong batu' ini kaya akan potensi alam.
Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan mengatakan, Talanganau termasuk salah satu nagari yang terletak di kawasan jauh di Luak Nan Bungsu. Kendati berada cukup jauh dari pusat IKK Sarilamak dan Kota Payakumbuh, namun potensi yang dimiliki nagari itu sangat banyak untuk bisa dikembangkan.
"Melirik geografis wilayah, saya rasa di sini bisa disulap jadi sentra perkebunan yang menjanjikan, karena didukung oleh iklim dan tanah yang subur. Ke depan, pemerintah nagari harus fokus melihat segala potensi dan kebutuhan, yang dapat menciptakan kemandirian bagi pembangunan," sebut Ferizal Ridwan, saat melakukan kunjungan safari ramadhan (SR) ke Masjid Nurul Huda, Jorong Luakbegak, Rabu (7/6/2017).
Selain Ferizal selaku ketua tim, kunjungan tim SR II Pemkab Limapuluh Kota itu turut dihadiri Camat Gunuang Omeh, Ali Firdaus, sekretaris yang juga Plt Kadis Pekerjaan Umum (PU-PR), Kabid Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Nagari (DPMDN), Kabid Perikanan, Kasubag Humas, hingga staf Sat Pol PP, Dishub, Bagian Kesra dan Humas.
Baca juga: Ranperda RPJPD 2025-2045 masih di Kemenkuham, DPRD Limapuluh Kota Konsultasi ke DPRD Sumbar
Kemandirian pembangunan yang dimaksud Ferizal dalam arahannya, yaitu Pemnag bersama unsur Bamus musti memikirkan sebuah sistem supaya dapat mendatangkan Pendapatan Asli Nagari (PAN) sebanyak-banyaknya. Hal tersebut ditekankan, supaya nagari dapat secara berkala dapat 'menyicil' kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan.
Salah satu contohnya dengan memanfaatkan potensi perkebunan aren dan jeruk yang sebagian besar dimiliki masyarakat tani. Menurut Ferizal, Pemnag bersama Bamus sedianya sudah mengkaji bagaimana ke depan, memberikan pemberdayaan melalui peningkatan SDM, guna meningkatkan produksi gula aren dan jeruk.
"Ketika produksi meningkat, nagari bisa mengelola penjualan hasil produksi ini melalui Badan Usaha Milik Nagari (BUM-Nag). Ini, bisa dilakukan dengan DED (Dana Desa), di samping sebagai upaya menjauhkan petani kita dari permainan toke atau tengkulak. Termasuk salah satu cagar sejarah, Talempong Batu, bagaimana bisa menjadi magnet kunjungan wisata ke depan," sebut Ferizal.
Terkait wisata, Ferizal menyebut, Nagari Talanganau bisa memanfaatkan peluang kunjungan wisata sejarah, yakni rumah dan pustaka Tan Malaka di nagari tetangganya, Pandamgadang yang kini kian ramai dikunjungi pascadilakukannya prosesi adat serta pemindahan makam tokoh pendiri republik itu dari Kediri, Jawa Timur ke Limapuluh Kota beberapa waktu lalu.
Baca juga: Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya
Dia juga menekankan, agar segala kebutuhan pembangunan yang dibiayai DED maupun APBD di nagari, harus sesuai dengan skala prioritas perencanaan di Musrenbang. Baik itu dana aspirasi/pokok pikiran Dewan atau program lain.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya