Ferizal Ridwan Dianugerahi Penghargaan Yokatta Nobel Awards 2017
Adapun, Gubernur Jabar, H Ahmad Heryawan ditetapkan sebagai Tokoh Pengembangan Wirausaha Baru, Gubernur NTT Frans Lebu Raya sebagai tokoh pembangunan infrastruktur pertanian, Bupati Pasuruan H M Irsyad Yusuf pada kategori Agrowisata.
Setelah itu, bupati Lombok Tengah H Moh Suhaili FT meraih kategori Pariwisata Bahari. Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar pada kategori pengembangan UKM, Bupati Nias Shokhiatulo Laoly kategori Pembangunan Infrastruktur Pedesaan, Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar pada kategori Penegakan ibadah sholat Subuh berjamaah, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw pada kategori Pembinaan Umat Beragama.
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi juga memenangkan kategori Kepala Daerah Inspirator, Inovator dan Motivator, Wakil Bupati Lima Puluh Kota Ferizal Ridwan pemenang kategori Pelestarian Sejarah (PDRI) Pemerintahan Darurat Republik Indonesia. Kemudian, Bupati Aceh Timur Hasballah M Thaib sebagai tokoh Pembangunan Ketahanan Pangan.
Setelah itu, Bupati Ende Marselinus Petu sebagai tokoh pembaruan peningkatan Mutu Pendidikan, Bupati Manggarai Barat Agustinus CH Dulla pada kategori Pengembangan Pariwisata, Bupati Merauke Frederikus Gebze sebagai tokoh Lumbung Pangan.
Tak hanya itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menang pada kategori Smart City, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany pada kategori Pelayanan Dasar Kesehatan, Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah sebagai tokoh Komunikasi Publik, Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano sebagai Tokoh Pelayanan Kependudukan.
Setelah itu, Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis sebagai Tokoh Pelestarian Kebudayaan, Wali Kota Malang Haji Mochammad Anton sebagai tokoh Tata Ruang Wilayah, Wali Kota Depok Mohammad Idris menang pada kategori Kota Layak Anak, dan Wali Kota Kupang Jonas Salean sebagai pemenang pada kategori Pengembangan UMKM.
Penghargaan Nobel Award itu diserahkan langsung oleh pemimpin umum majalah nasional Yokatta News, Yo Keng Hoat. Ia menyebut, pemberian penghargaan bertujuan untuk memotivasi para pejabat negara agar senantiasa berjuang merealisasikan program kerja nyata untuk kesejahteraan rakyat.
"Kesungguhan dan kerja keras pejabat negara dalam memenuhi kebutuhan masyarakat melalui program pembangunan di bidang tertentu, sudah sewajarnya diberikan penghargaan dan pengakuan yang setinggi-tingginya," terang Yo.
Dijelaskan Yo, pemberian penghargaan dilakukan secara profesional dan objektif. Pihaknya sudah melalui beberapa tahapan penilaian. Untuk menentukan nominasi, pihaknya membentuk panitia award, yang terdiri dari puluhan wartawan dengan tugas utama yakni memonitor kinerja pemerintah kabupaten/kota dan provinsi.
Panitia Yokatta Awards 2017 dalam melakukan risetnya secara konsisten telah mendesain komponen penggalian data dalam tiga tahapan, yaitu wawancara mendalam, pemuktahiran data dan konsultasi dengan tim penilai. (rls/kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya