SMSI Fasilitasi Pers Mahasiswa Rumuskan Agenda di HPN 2018

Sabtu, 29 April 2017, 23:42 WIB | Kabar Daerah | Nasional
SMSI Fasilitasi Pers Mahasiswa Rumuskan Agenda di HPN 2018
Ketua Umum SMSI, Teguh Santosa menerima cenderamata dari aktivis pers mahasiswa usai memberi materi pada Dies Natalis ke-5 Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Marhaen, Universitas Bung Karno (UBK) di Auditorium Ir. Soekarno, di Jalan Kimia, Jakarta, Sabtu sore (

VALORAnews - Catatan sejarah memperlihatkan bahwa aktivitas pers di kalangan mahasiswa memainkan peranan yang sangat signifikan di Indonesia. Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa pondasi kebangsaan Indonesia lahir dari upaya kaum intelektual muda di dekade awal abad 20 dalam merajut pengalaman kaum pribumi hidup dalam penindasan penjajah.

Demikian dikatakan sejarawan muda, Wenri Wanhar ketika berbicara dalam Dies Natalis ke-5 Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Marhaen, Universitas Bung Karno (UBK) di Auditorium Ir. Soekarno, di Jalan Kimia, Jakarta, Sabtu sore (29/4/2017).

"Pers mahasiswa tidak hanya berperan dalam pergantian era dari Orde Lama ke Orde Baru, juga peralihan dari Orde Baru ke Era Reformasi. Pers mahasiswa dan kaum intelektual muda sudah berperan jauh sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamasikan," kata Wenri.

"Mereka yang merajut pengalaman bangsa pribumi hidup di alam penjajahan. Hampir semua, bahkan mungkin semua, founding fathers Indonesia adalah penulis, pewarta," kata dia lagi.

Baca juga: Ini Pesan Bupati Limapuluh Kota di HPN 2024

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Teguh Santosa yang juga menjadi pembicara dalam seminar bertema "Independensi Pers dalam Kebhinnekaan" itu mengatakan, bahwa pers nasional perlu merangkul pers mahasiswa yang setelah Era Reformasi terlihat gamang dan dilematis.

"Di era otoritarian, pers mahasiswa berperan sebagai pers alternatif. Saat itu pers konvensional dapat dikatakan dikooptasi kekuasaan. Adapun pers mahasiswa dapat menyuarakan berbagai persoalan yang tidak bisa disuarakan pers konvensional ketika itu," ujar Teguh yang juga pernah menjadi aktivis pers mahasiswa saat kuliah di Universitas Padjadjaran, Bandung.

"Sementara sekarang, dari pembicaraan dengan kawan-kawan pers mahasiswa saya mendapat kesan pers mahasiswa seakan kehilangan orientasi. Padahal di sisi lain platform yang ada semakin banyak," katanya lagi.

Teguh juga mengatakan bahwa organisasi perusahaan media yang dipimpinnya mendapat tugas dari Penanggungjawab Hari Pers Nasional (HPN) 2018 untuk memfasilitasi aktivitas pers mahasiswa se-Indonesia selama penyelenggaraan HPN 2018 di Sumatera Barat.

Baca juga: HPN 2024, Gubernur Sumbar Harap Pers Sumbar Istiqomah dengan Fungsinya

"Kami akan mengundang tiga pers kampus dari setiap provinsi untuk terlibat dalam HPN 2018. Kawan-kawan pers mahasiswa akan ikut dalam pelayaran dari Tanjung Priok ke Teluk Bayur. Sepanjang perjalanan, diharapkan mereka dapat merumuskan agenda penting pers mahasiswa," ujar Teguh lagi.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: