Ini Curhat Irwan Soal Setahun Memimpin Sumbar
VALORAnews -- Pada 12 Februari 2017 ini, tepat satu tahun Irwan Prayitno dan Nasrul Abit mengemban amanah sebagai gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat. Berikut ulasan Irwan Prayitno terhadap perjalanan kepemimpinannya memerintah di Pemprov Sumbar yang diunggah di akun facebooknya.
Ini fase kedua dari saya pribadi, setelah saya menjalani periode pertama 2010-2015. Fase pertama, merupakan fase kebangkitan pasca gempa besar 2009, fase yang tak mudah karena saya harus berbagi program antara pemulihan infrastruktur yang rusak, baik itu jalan, perkantoran Pemerintah, fasilitas umum dan sosial, dengan program saya sendiri dalam merancang pembangunan Sumatera Barat yang komprehensif.
Banyak harapan dari masyarakat akan sarana prasarana umum, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, kemudahan investasi dan sebagainya yang jika di valuasi, tidak akan cukup untuk dipenuhi. APBD Sumbar di fase pertama pemerintahan saya, terserap cukup besar untuk pemulihan/ rehabilitasi pasca gempa.
Saya pun harus rela, untuk tidak punya kantor dulu, untuk mengoptimalkan APBD tersebut, dan mengalihkan aktivitas kerja saya di rumah dinas saya. Kantor yang definitif, baru saya miliki, tepatnya setelah peresmian Rumah Bagonjong, pada 12 Februari 2017, artinya setelah 7 tahun saya menjadi Gubernur.
Baca juga: Bapemperda DPRD Sumbar Konsultasikan Prolegda Tahun 2025 ke Kemendagri, Ini Hasilnya
Di fase kedua ini, saya punya optimisme yang besar untuk menggarap apa yang sebelumnya tertunda atau dibatalkan di fase pertama. Pembangunan di berbagai sektor, baik fisik, sosial, maupun SDM mulai 2016 kami rancang beserta banyak pakar, agar menjadi program yang optimal dan terasa manfaatnya, dengan optimalisasi APBD yang ada, serta relationship bilateral, regional, dan internasional. Dewan Riset Daerah yang mencakup para ahli Sumbar di berbagai bidang pun kami bentuk, agar bisa memberikan analisa dan advis pakar untuk perencanaan pembangunan.
Dukungan dan koordinasi dari Pemerintah Pusat pun kami intensifkan, demi tercapainya semua program kerja yang kami dan semua stakeholder perencanaan pembangunan Sumbar, rancang.
Peran serta dan dukungan seluruh stakeholder pembangunan Sumatera Barat, termasuk di dalamnya para Kepala Daerah tingkat Kota dan Kabupaten hingga jenjang pemerintahan terkecil, Wali Nagari, tokoh masyarakat, ulama, dosen dan guru, pengusaha dan pedagang, petani dan nelayan, sangat saya harapkan. Peran para perantau pun demikian, karena Sumbar dengan keunikan budayanya, memiliki ikatan yang sangat kuat, antara masyarakat di ranah dan di rantau.
Sebagai juara nasional dan dunia di sektor Pariwisata Halal 2016, Sumatera Barat menjadi etalase Indonesia di mata dunia di sektor Wisata Halal.
Baca juga: Perwira Polisi Ditembak di Solok Selatan, Ini Analisis PBHI Sumbar
Berbagai percepatan pembangunan di sektor Pariwisata Halal dan infrastruktur pendukungnya, perbaikan, penambahan, dan peningkatan kualitas ruas jalan dan jembatan, Mega Proyek jalan Trans Sumatera, Kereta Api Trans Sumatera Railways, Peningkatan kualitas dan penambahan moda transportasi laut sebagai langkah percepatan pembangunan di Kep. Mentawai kami mulai sejak awal menjabat di fase kedua. Dukungan moril dan alokasi anggaran dari Presiden dan Para Menteri terkait pun berhasil kami dapatkan secara multiyears (tahun jamak).
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro