Pertumbuhan Ekonomi Sumbar 4,82% di Triwulan III

Rabu, 07 Desember 2016, 04:33 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
Pertumbuhan Ekonomi Sumbar 4,82% di Triwulan III
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno bersama Puji Atmoko (Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumatra Barat), saat memberikan keterangan pers tentang pertumbuhan ekonomi Sumbar triwulan III 2016, di Aula Nan Tongga, Selasa (6/12/2016). (humas)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumatra Barat, Puji Atmoko mengatakan, dinamika ekonomi nasional dan global turut mempengaruhi perekonomian Sumatra Barat. Karena, perkembangan ekonomi Sumatra Barat cenderung berfluktuatif pada tahun 2016 setelah selama 3 triwulan mencapai pertumbuhan tertinggi di Sumatra sejak akhir 2015.

"Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2016 ini melambat cukup dalam dan hanya tumbuh sebesar 4,82% secara year on year," ujarnya saat jumpa pers pada pertemuan tahunan Bank Indonesia 2016 di Aula Nan Tongga, Selasa (6/12/2016).

Dijelaskan, perlambatan pertumbuhan ekonomi berasal dari kontraksi konsumsi pemerintah dan penurunan investasi serta kebijakan penghematan ruang fiskal, melalui penundaan dana transfer daerah. Juga disebabkan belum maksimalnya kontribusi investasi, yang berdampak pada pelemahan kinerja perekonomian.

Sedangkan, dari sisi eksternal, kontraksi ekspor mereda seiring dengan membaiknya harga komoditas dunia. Menurut Puji, laju pertumbuhan ekonomi Sumbar pada triwulan III 2016 tersebut merupakan level terendah, dibandingkan historis pertumbuhan triwulan III selama 5 (lima) tahun terakhir.

Baca juga: Pemprov Sumbar Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW, Gubernur Ajak ASN Jaga Kondusivitas

"Dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat, kinerja perbankan juga turut mengalami pelemahan di Sumbar. Berbagai indikator perbankan seperti pertumbuhan aset, kredit, dana pihak ketiga, terus menunjukkan perlambatan dan diiringi dengan meningkatnya risiko kredit yang tercermin dari penurunan kualitas kredit," katanya.

Tingginya tingkat konsumsi rumah tangga, ungkap Puji, masih jadi penopang pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat. Namun, perlambatan terjadi pada sisi lapangan usaha, dikarenakan perlambatan terjadi karena kontraksi sektor pertanian, disebabkan faktor cuaca ekstrim akibat musim pancaroba yang menghambat proses produksi serta penurunan kinerja perdagangan dan industri pengolahan.

"Untuk itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Barat berupaya mengajak semua pihak terkait, antara lain pemerintah daerah, pelaku usaha, perbankan dan akademisi, untuk lebih meningkatkan kepekaan terhadap gejolak perekonomian serta melakukan upaya untuk mengantisipasinya," tukasnya.

Upaya yang dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Barat, dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat khususnya dalam mendukung pengembangan UMKM, yaitu dengan penyediaan kajian tentang Komoditas Produk Jenis Usaha (KPJU) Unggulan UMKM di Sumatera Barat.

Baca juga: Cuti Kampanye Pilkada Serentak 2024, Mahyeldi Usulkan Wagub jadi Pjs Gubernur Sumbar

"Menyosong 2017, kita lebih optimistis menuju perekonomian Sumatra Barat yang lebih efisien, lebih inklusif, produktif dan berdaya saing. Kita juga meminta kepada Bank agar menitik beratkan kredit terhadap sektor produktif Seperti sektor pertananian," terangnya.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: