Warga Harau Minta Perbaikan Infrastuktur dan Percepatan Pengembangan Wisata
Sebab, menurut Ferizal, selama ini orang-orang dari daerah lain di tingkat nasional hingga ke mancanegara, lebih mengenal nama Harau ketimbang nama Limapuluh Kota. Harau, sebutnya, juga sudah dicantumkan ke dalam Perda tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah, guna mengakomodir setiap program yang bersumber dari APBD daerah Limapuluh Kota, provinsi atau APBN di pusat.
Ferizal juga mengaku, sudah melakukan beberapa kali pembahasan dengan stake holder terkait hingga pihak provinsi terhadap rencana program pengembangan pariwisata. Dia berharap, masyarakat Harau nantinya juga bisa mendukung penuh, setiap program wisata yang akan berjalan.
"Termasuk kompetensi seni-budaya yang akan kita gerakkan melalui program kegiatan pendidikan. Seperti gerakan bahasa inggris gratis untuk semua. Bagaimana pun, nilai jual pariwisata di suatu daerah tentunya harus dimulai dari masyarakat, bagaimana potensi seperti seni-budayanya, kuliner atau obyek lain yang menjadi minat kunjungan wisatawan," tutur Ferizal. (rls)
Baca juga: Ferizal Ridwan Harapkan Rakor MUI Hasilkan Rekomendasi untuk Calon Kepala Daerah
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya