Pengidap HIV di Daerah Tujuan Wisata adalah Pelaku LGBT, Ini Arahan Pjs Wako Bukittinggi

Jumat, 18 Oktober 2024, 09:45 WIB | News | Kota Bukittinggi
Pengidap HIV di Daerah Tujuan Wisata adalah Pelaku LGBT, Ini Arahan Pjs Wako Bukittinggi
Pjs Wali Kota Bukittinggi, Hani Syopiar Rustam memimpin rapat bersama staf terkait pemberantasan penyakit masyarakat, Kamis. (hamriadi)

BUKITTINGGI (17/10/2024) - Pjs Wali Kota Bukittinggi, Hani Syopiar Rustam, menginstruksikan dinas terkait, bergandengan tangan dengan aparat penegak hukum (APH) dalam mengatasi penyakit masyarakat (Pekat).

"Tindakan represif dilakukan, preventif kita maksimalkan. Kita rangkul Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai, Bundo Kanduang dan pihak terkait lainnya, menciptakan kondisi masyarakat yang aman, tertib dan nyaman. Intensifkan penegakan hukum sesuai Perda yang berlaku," tegas Hani S Rustam, Kamis.

Dikatakan, komitmen bersama antara masyarakat, APH (TNI dan Polri) dan Pemko adalah salah satu kunci untuk menekan dan mencegah Pekat.

Pekat sendiri merupakan istilah sering digunakan untuk hal yang merugikan masyarakat seperti perjudian, penyalahgunaan narkoba, prostitusi, LGBT dan lainnya.

Baca juga: Pjs Wako Bukittinggi Resmikan Gerbang Baru TMSBK, Rofie: Bagian dari Kelengkapan Akreditasi

"Pekat harus dikurangi, diminimalkan bahkan diupayakan untuk dihilangkan," tegas dia.

Sejak 2018 hingga September 2024, pada daerah tujuan wisata gencar dilakukan tes HIV. Dari pemeriksaan itu, jumlah kasus HIV dominan bersarang pada laki-laki dibandingkan perempuan.

Hal ini dikarenakan jumlah HIV banyak ditemukan pada kelompok risiko LGBT. Karenanya, pembatasan ruang gerak penting untuk dilakukan.

"Dinas dan Satker terkait sedang memetakan dan menyusun action plan. Kita juga akan mengupayakan agar Kemenkominfo dapat memblokir pemanen aplikasi yang memfasilitasi tindakan yang mengarah pada penyakit masyarakat, termasuk judi online," terangnya.

Baca juga: Jam Gadang dan Jembatan Limpapeh di Cat Ulang, Telah Kantongi Rekomendasi BCB

"Kita tutup peluang mereka. Kasihan generasi muda kita, kalau perkembangan teknologi saat ini, dirusak dengan aplikasi yang menjurus pada tindakan asusila itu," tutup Hani. (*)

Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: