Biofarma Diundang jadi Peserta AIM Global 2023: Rahman Roestan: Kolaborasi Selamatkan Dunia dari Pandemi Covid19

Jumat, 12 Mei 2023, 22:32 WIB | Bisnis | Nasional
Biofarma Diundang jadi Peserta AIM Global 2023: Rahman Roestan: Kolaborasi Selamatkan...
Direktur Operasi Bio Farma, Rahman Roestan saat tampil jadi pembicara pada forum Annual Investment Meeting (AIM Global) di Abu Dhabi, United Arab Emirates yang diselenggarakan oleh AIM Foundation berkolaborasi bersama WHO pada 8-10 Mei 20203. (humas)

ABU DHABI (12/5/2023) -- Direktur Operasi Bio Farma, Rahman Roestan menegaskan, Pandemi Covid-19 mengajarkan banyak hal terutama di bidang kesehatan masyarakat yaitu terkait kesiapan industri dalam membangung kolaborasi/kemitraan Strategis, transfer teknologi, manajemen rantai dingin hingga sistem Distribusi Track & Trace.

Menyikapi hal itu, lanjutnya, Bio Farma telah membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk percepatan penanganan pandemi Covid-19. Salah satunya berkolaborasi dengan CEPI.

"CEPI merupakan kemitraan global inovatif antara organisasi publik, swasta, filantropi, dan masyarakat sipil, untuk mengembangkan vaksin sebagai persipan menghadapi pandemi dan epidemic," ungkap Rahman di Abu Dhabi, United Arab Emirates.

Saat itu, Rahman jadi pembicara pada Annual Investment Meeting (AIM Global) "The Investment Paradigm Shift: Future Investment Opportunities To Foster Sustainable Economic Growth, Diversity and Prosperity" yang diselenggarakan oleh AIM Foundation berkolaborasi bersama WHO pada 8-10 Mei 20203.

Baca juga: OJK Hentikan Stimulus Covid19 untuk Sektor PVML, Ini Alasannya

Dikatakan Rahman, kolaborasi dapat menyelamatkan dunia dari pandemi. Pada masa pandemi, Bio Farma telah menerapkan Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) berupa Track and Trace, yang merupakan hasil inovasi perusahaan, untuk menjamin keamanan vaksin, kecepatan pengiriman, ketepatan waktu dan kepuasan pelanggan.

"SMDV ini menerapkan Internet of Things (IoT), yang dipergunakan untuk memantau suhu dari vaksin Covid-19," papar Rahman yang hadir sebagai salah satu narasumber dengan mengangkat tema "Investing in Innovation and Technology Transfers To Improve Access and Health, Pharmaceutical Industry Perspective."

Rahman tampil bersama Dr Jicui Dong, Unit Head, Local Production and Assistance Unit, WHO; Dr Xe Yu, Beijing Institute of Biological Products China, Heran Borta, Director General Ethiopian Food and Drug Authority, Prof of Law and Consultant, Florida State University College of Law dan Jason Wang, Director of Intl. Public Affairs, Sales and Marketing.

Rahman Roestan dalam presentasinya menyampaikan mengenai Industri Farmasi dalam Menumbuhkan Sinergi dan Kemitraan untuk memberikan solusi komprehensif kesehatan dan permasalahan penyakit di Indonesia dan Kawasan Asia.

Baca juga: Stimulus Restrukturisasi Kredit Dampak Covid19 Dimanfaatkan 6,68 Juta Debitur, Didominasi UMKM

Pada awal tahun 2020, kata dia, pemerintah Indonesia membentuk Perusahaan Induk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kesehatan dengan menggabungkan tiga BUMN yang sudah memiliki keunggulan masing - masing, yaitu Bio Farma dengan produk life science, Kimia Farma dengan chemical medicines dan Indofarma dengan herbal medicines & medical devices.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: