Festival Rakyat Batang Arau Diharapkan jadi Pemicu Kegiatan Ekonomi Rakyat
"Kehadiran Koalisi Masyarakat Peduli Batang Arau, sangat membantu terselenggaranya kegiatan ini. Sebagai masyarakat lokal, kami sangat termotivasi dengan kehadiran bapak-bapak dan ibu-ibu dari Koalisi Masyarakat Peduli Batang Arau beserta anggotanya seperti Rang Mudo Palito Pendidikan dan Gilplas Sumbar," kata Bhilu.
Bhilu menyampaikan, kegiatan ini melibatkan masyarakat lokal secara partisipatif. Misalnya, sampan-sampan yang digunakan untuk kegiatan bersampan-sampan adalah sampan para nelayan.
"Saat ini, ada 7 sampan nelayan yang digunakan dalam kegiatan. Dengan digunakannya sampan-sampan nelayan, maka para nelayan mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari kegiatan ini," lanjut Bhilu.
Baca juga: Libur Lebaran 2024, Program Desa Wisata Dongkrak Angka Kunjungan Wisatawan
Bhilu juga menginfokan, setiap penumpang sampan dewasa dikenakan biaya sebesar Rp20 ribu. Sedangkan untuk anak-anak dikenai biaya Rp10 ribu.
Jadi Agenda Rutin Harian
Koordinator Koalisi Masyarakat Peduli Batang Arau, Miko Kamal menyampaikan, festival ini diharapkan jadi pemicu kegiatan ekonomi rakyat dengan Pokdarwis Gunung Padang sebagai penggerak.
"Festival ini diharapkan berlanjut di hari minggu selanjutnya, sebagai kegiatan rutin masyarakat," kata Miko.
Miko juga menyampaikan bahwa Festival ini jadi momentum menjaga kebersihan lingkungan Batang Arau secara partisipatif (bersama-sama).
"Dengan kegiatan ini masyarakat disadarkan bahwa semua masyarakat wajib menjaga kebersihan sungai karena sungai merupakan sumber ekonomi dan kehidupan mereka," lanjut Miko.
Miko mengharapkan, setelah festival, masyarakat secara partisipatif memanfaatkan sumber ekonomi (bersampan-sampai di sungai dan kuliner) secara berkelanjutan.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Festival Rakyat Muaro Padang, Hadirkan Suasana Tempoe Doeloe
- Bisa Main PS dan Nonton Netflix di Kafe Unik Pusat Kota Ini, Cek Lokasi Yuk!
- Rekomendasi 6 Kunjungan Wisata Air di Sumbar, Suasana Padang Rasa Bali
- 4 Monumen Bersejarah yang Tinggal Kenangan di Sumbar, Patut Dilestarikan?
- Ekowisata Padang Janiah, Potensi Wisata yang Tak Tergarap di Kota Padang
Libur Lebaran 2024, Tingkat Hunian Hotel Naik 100 Persen
Wisata - 21 April 2024
Urus Adminduk di Padang Cukup di Kelurahan
Kota Padang - 23 April 2024