Festival Pamalayu Kenduri Swarnabhumi 2022 Ditutup, Ini Harapan Dirjen Kebudayaan
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi mengatakan, peradaban masyarakat melayu pada umumnya kebudayaan tertua yang berada di pinggir sungai.
Oleh sebab itu kota-kota besar yang dulunya berkembang di sumatera ini letaknya menghadap ke sungai.
"Peran sungai sebagai sumber kehidupan, kegiatan Kenduri Swarnabhumi merupakan upaya menghubungkan kembali, menyebarluaskan dan memperkuat kebudayaan melayu dengan berbagai kegiatan di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari," ucap Mahyeldi.
Baca juga: Sumbar jadi Tuan Rumah HKBN 2024, 30 Daerah akan Ikuti Simulasi Bencana Gempa dan Tsunami
Dia mengatakan, di samping potensi yang dimiliki di sepanjang Sungai Batanghari, juga memiliki tantangan yang tidak ringan. Seperti pencemaran lingkungan, sosial budaya yang berdampak kepada masyarakat, terutama dalam merawat sungai dan pelestarian terhadap warisan budaya.
"Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan solusi dalam menghadapi tantangan dan hambatan. Hal Ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Semoga kedepan kegiatan kolaborasi ini dapat kita laksanakan secara berkesinambungan," ungkap dia.
Mendukung hal tersebut, Gubernur Jambi, Al-Haris mengatakan, dengan Festival Pamalayu kali ini akan memunculkan multiplier effect, salah satunya adalah terjaga dan terpeliharanya lingkungan serta ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari yang berhulu di Dharmasraya dan berhilir di Provinsi Jambi.
"Pencemaran Sungai Batanghari relatif cukup tinggi. Kita berharap, agar kegiatan ini mampu membangkitkan kesadaran dan meneguhkan kepedulian masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan demi keberlanjutan kehidupan dimasa mendatang," ujar Al-Haris.
Bupati Dharmasraya, Sutan Riska, mengatakan, momentum digelarnya Festival Pamalayu sebagai ajang untuk mengenang kembali dan mempelajari perjuangan para leluhur dalam menciptakan sejarah dan budaya hingga mendunia.
Dalam penutupan Festival Pamalayu Swarnabhumi ini juga diadakan penanaman pertama pusat budidaya tanaman rempah, makan bajamba serta penampilan drama kolosal Dara Petak dan Dara Jingga. (kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Sosper Ekonomi Kreatif, Syafruddin Putra: Gencarkan, Pengangguran dan Kemiskinan akan Teratasi
- Gubernur Sumbar Salurkan 30 Ton Beras CPP untuk Korban Banjir di Kota Besar
- Petatah Petitih Bundo Kandung Maarak Marapulai, Yong Hendri: Perlu Diajarkan ke Anak Kemenakan
- Mahyeldi Ingatkan OPD untuk Anggarkan Kegiatan untuk 10 Program Pokok PKK
- Siswa SMKN 1 Koto Baru Digembleng Ala Pendidikan Taruna, Ini Harapan Gubernur Sumbar