Harga Minyak Goreng Padang Panjang akan Dibahas Tim Pengendali Inflasi Daerah
PADANG PANJANG (11/3/2022) - Pada pekan kedua Maret 2022, harga pangan banyak alami penurunan. Ini merujuk hasil pemantauan terhadap harga rata-rata 44 komoditas pangan strategis di Kota Padang Panjang.
"Ya benar sekali, perkembangan cukup menggembirakan. Karena cukup banyak harga yang turun. Di antaranya harga minyak goreng dan cabai, sedikit turun. Tapi, harga ikan nila naik cukup signifikan," ungkap Kepala Bagaian Perekonomian dan Sumberdaya Alam, Putra Dewangga, Jumat.
Khusus untuk minyak goreng, katanya, akan dibahas dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Padang Panjang yang akan digelar minggu depan. Rapat akan dipimpin langsung oleh wali kota selaku ketua TPID Padang Panjang dengan menghadirkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumbar, Wahyu Purnama A.
Kemuian, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumbar, Asben Henri, Dinas Perdakop UKM Padang Panjang, Dinas Pangan dan Pertanian, BPS dan seluruh anggota TPID Padang Panjang.
Baca juga: Prodi Pariwisata ISI Padang Panjang Datangkan Direktur Pemasaran Kemenpar, Ini Targetnya
Beberapa komoditi yang turun di antaranya minyak goreng bermerek dari Rp16.500/liter menjadi Rp 16.000/liter. Cabai hijau turun dari Rp37.500/kg menjadi Rp35.000/kg. Cabai rawit turun dari Rp35.250/kg menjadi Rp32.500/kg. Cabai merah turun dari Rp58.250/kg jadi Rp55.000/kg.
Selain itu, bawang merah turun dari Rp34.750/kg menjadi Rp34.500/kg. Ikan asin teri turun dari Rp90.000/kg menjadi Rp89.250/kg. Wortel turun dari Rp13.000/kg menjadi Rp12.000/kg. Terong turun dari Rp8.000/kg menjadi Rp6.000/kg.
Ditambahkannya, untuk komoditi yang naik di antaranya minyak goreng tanpa merek dari Rp15.500/kg menjadi Rp 15.750/kg. Daging ayam broiler naik dari Rp29.750/kg menjadi Rp30.500/kg. Bawang putih naik dari Rp28.000/kg menjadi Rp28.500/kg. Bawang bombai naik dari Rp24.000/kg menjadi Rp28.000/kg. Ikan air tawar (Nila) naik dari Rp35.000/kg menjadi Rp40.000/kg.
Dikatakan Putra, dari gambaran di atas, secara umum fluktuasi harga yang terjadi masih dalam batas kewajaran. Mayoritas fluktuasinya berada di bawah 25%. Mayoritas komoditas yang berfluktuasi mengalami penurunan harga di minggu II Maret ini.
Baca juga: Jabatan Sonny BP dan Roberia Diperpanjang jadi Pj Wali Kota, Ini Pesan Plt Gubernur Sumbar
"Pergerakan turun pada beberapa komoditas dapat terjadi karena pasokan komoditas di pasar yang melebihi permintaan, sehingga komoditas mengalami penurunan harga. Sebaliknya, pada komoditas yang mengalami kenaikan harga, disebabkan berkurangnya pasokan stok komoditas di pasaran," terangnya.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Prodi Pariwisata ISI Padang Panjang Datangkan Direktur Pemasaran Kemenpar, Ini Targetnya
- KPU Sumbar Gelar Jambore Demokrasi Pelajar, Idham: Program Literasi yang Layak Ditiru
- Kapolda Sumbar Perintahkan Bintara Pembawa 141 Paket Ganja Ditindak Tegas
- Semarak Ramadhan di Kota Padang Panjang, Dari Itikaf, Berbagi Berkah hingga Tadarusan
- Warga Tiga Kabupaten Terdampak Erupsi Gunung Marapi Dibantu 157 Ton Beras