Milad Satu Abad Thawalib Gunung Ditandai dengan Andalas Santri's Camp
PADANG PANJANG (24/11/2021) - Suasana semarak terasa pada Milad ke-100 Tahun Thawalib Gunung. Satu abad berdirinya Pondok Pesantren (Pontren) ini ditandai dengan kegiatan Andalas Santri's Camp (ASC) yang diikuti 12 Pontren, berasal dari Provinsi Jambi, Riau, Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
Dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Padang Panjang, Asrul, Rabu, pembukaan Kemah Santri Andalas ini berlangsung meriah dengan berbagai penampilan kesenian yang diperagakan secara massal oleh para santri Thawalib Gunung.
Rangkaian kegiatan dari Selasa (23/11/2021) sampai dengan Jumat (26/11/2021) di Lapangan Khatib Sulaiman ini, sekaligus dalam rangka menyongsong Hari Jadi Kota (HJK) Padang Panjang ke-231. Turut hadir, Forkopimda, pemuka masyarakat Nagari Gunung dan undangan lainnya.
Asrul dalam sambutannya, menyampaikan dukungan atas kegiatan yang diikuti lebih kurang 399 santri termasuk para pendamping ini. "Selaku pimpinan daerah, kami sangat mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya kegiatan ini," katanya.
Baca juga: Prodi Pariwisata ISI Padang Panjang Datangkan Direktur Pemasaran Kemenpar, Ini Targetnya
Dikatakan, Satu Abad Pontren Thawalib Gunung telah menjadi bagian penting dalam dunia pendidikan di Kota Padang Panjang. Khususnya bagi institusi yang berlandaskan agama.
"Saya atas nama masyarakat dan pemerintah ikut merasa bahagia atas pencapaian satu abad Thawalib Gunung," tuturnya.
Asrul berharap, kegiatan ASC dapat menumbuhkembangkan pengetahuan dan karakter santri. "Kami berharap, ASC dapat memberikan gambaran bagi para santri, alasan kenapa kita belajar sungguh-sungguh," ujarnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Padang Panjang, Alizar mengatakan, tema 'Merajut Ukhuwah untuk NKRI, Kuat Bermartabat" pada acara tersebut, merupakan tema yang bermakna sangat dalam dan relevan, senyawa, seinti dengan pondok pesantren.
Baca juga: Jabatan Sonny BP dan Roberia Diperpanjang jadi Pj Wali Kota, Ini Pesan Plt Gubernur Sumbar
Menurutnya, para santri sangat berperan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. "Perlawanan mengusir penjajah, baru muncul setelah keberadaan pendidikan halaqah, cikal bakal pesantren. Para pahlawan di negari ini mayoritas oleh orang-orang pondok pesantren," sebutnya.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Prodi Pariwisata ISI Padang Panjang Datangkan Direktur Pemasaran Kemenpar, Ini Targetnya
- KPU Sumbar Gelar Jambore Demokrasi Pelajar, Idham: Program Literasi yang Layak Ditiru
- Kapolda Sumbar Perintahkan Bintara Pembawa 141 Paket Ganja Ditindak Tegas
- Semarak Ramadhan di Kota Padang Panjang, Dari Itikaf, Berbagi Berkah hingga Tadarusan
- Warga Tiga Kabupaten Terdampak Erupsi Gunung Marapi Dibantu 157 Ton Beras