Dinas PUPR Padang Panjang Lahirkan Inovasi Dataru Berdigit

Rabu, 01 September 2021, 19:08 WIB | Kabar Daerah | Kota Padang Panjang
Dinas PUPR Padang Panjang Lahirkan Inovasi Dataru Berdigit
Fungsional Umum Bidang Tata Ruang, Budi Prasetio M memperlihatkan aplikasi Dataru Berdigit yang merupakan inovasi layanan publik di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,Rabu. (kominfo)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

PADANG PANJANG (1/9/2021) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Padang Panjang lahirkan inovasi "Dataru Berdigit." Inovasi ini berbasis Geographic Information System (GIS). Diyakini memiliki tingkat akurasi tinggi serta mampu membantu percepatan terbitnya Keterangan Rencana Kota (KRK) yang diajukan masyarakat.

Kadis PUPR Padang Panjang, Welda Yusar mengatakan, dengan pengolahan data KRK menggunakan Dataru Berdigit (Data Tata Ruang Berbasis Digital), pelayanan ke masyarakat dapat ditingkatkan serta memperkecil kesalahan.

"Diterapkan sejak 2020. Kita telah membangun aplikasi ini sebelumnya dan dijalankan pada 2020. Alhamdulillah, banyak mempermudah dalam melaksanakan pekerjaan, mempermudah pelayanan pada masyarakat," ujar Welda yang akrab dipanggil Nanda, Rabu siang.

Dikatakan, latar belakang lahirnya inovasi ini, disebabkan ditemukannya KRK yang diterbitkan, tidak lagi valid melihat dari sisi RTRW pada peta pola ruang manual. "Kadang-kadang, dari peta itu berselisih 1 milimeter saja akan berdampak luas di lapangan. Sehingga, kita berharap pendetailan secara digital ini akan memperkecil kesalahan yang ada," katanya.

Baca juga: Puskemas Padang Lua Dinilai Tim Provinsi, Ini yang Dipaparkan Sekda Agam

Prosesnya, jelas dia, ketika masyarakat mengajukan KRK, petugas akan melakukan pengecekan lapangan secara manual, kemudian disalin berbasis digital.

"Sangat menguntungkan sekali dan memberikan tingkat akurasi yang tinggi. Kenyamanan juga bagi masyarakat. Minimal bagi masyarakat yang ingin mengetahui informasi ruang di sekitar lokasi sertifikatnya, dia bisa tahu sepanjang dikeluarkan KRK," tuturnya.

Aplikasi ini, lanjut Nanda, belum bisa diakses secara luas kepada masyarakat karena membutuhkan keahlian khusus. "Kita belum mempublikasikannya. Kita hanya mempergunakan sebagai alat pekerjaan kita dan mempercepat proses pengeluaran KRK pada masyarakat. Soalnya, tidak semua masyarakat paham pola ruang. Perlu diedukasi dulu," sebutnya.

Pada Dataru Berdigit, tambah Fungsional Umum Bidang Tata Ruang, Budi Prasetio M, terdapat pola ruang berdasarkan warna. Di antaranya, Hijau menunjukkan kawasan hutan lindung atau Kuning yang berarti kawasan perumahan rendah.

Baca juga: Padang Panjang Gelar Bimtek untuk Persiapan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional

"Setelah surveyor melakukan cek lapangan secara manual, kemudian disalin berbasis digital ke Dataru Berdigit. Maka, akan diketahui peruntukan pola ruangnya. Apakah kawasan hutan lindung, rawan longsor atau bisa untuk perumahan," ungkapnya. (rls)

TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: