Potensi Bertanam Bawang Merah Masih Besar, Suplai Kebutuhan Belum Terpenuhi

Jumat, 20 November 2020, 15:20 WIB | Wisata | Kab. Tanah Datar
Potensi Bertanam Bawang Merah Masih Besar, Suplai Kebutuhan Belum Terpenuhi
Kadis Pertanian Tanahdatar, Yulfiardi pada acara panen bawang merah di Kelompok Tani (Keltan) Bujang Juaro, Nagari Pandai Sikek, Kecamatan X Koto, Rabu (18/11/2020). (jheni rahmad/valoranews)

VALORAnews - Kebutuhan masyarakat terhadap komoditi bawang merah sangat tinggi, namun luas tanam masih tergolong rendah. Hal ini menjadikan pengembangan bawang merah bisa menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat petani.

"Luas pertanaman bawang merah masih rendah sekitar 300 Ha, produktivitas rata-rata 7 ton/ha dengan total produksi per tahun baru mencapai 2.100 ton. Sementara kebutuhan bawang merah di Tanahdatar mencapai 9.500 ton per tahun, sehingga masih defisit sekitar 7.400 ton per tahun," ungkap Kadis Pertanian, Yulfiardi pada acara panen bawang merah di Kelompok Tani (Keltan) Bujang Juaro, Nagari Pandai Sikek, Kecamatan X Koto, Rabu (18/11/2020)

Dinas Pertanian Tanahdatar, tambah Yulfiardi, dalam tahun 2020 ini telah melaksanakan berbagai kegiatan motivasi kepada beberapa Keltan, sehingga mereka tergerak untuk membudidayakan bawang merah sebagai komoditi yang dikembangkan.

"Kita telah melaksanakan pembinaan di Nagari Sungai Jambu Kecamatan Lima Kaum dan di Kecamatan Batipuh untuk membudidayakan bawang merah dan Alhamdulillah saat ini sudah berjalan dengan baik," ujarnya.

Baca juga: Komunitas Moslem Loyalty Rabbani Sukses Budidayakan Bawang di Lahan Tak Produktif, Ini Kata Gubernur Sumbar

Hal senada disampaikan Kabid Holtikultura Dinas Pertanian Tanahdatar, Sri Mulyani, tahun 2020 kegiatan pengembangan bawang merah di Tanahdatar dari dana APBN ada 20 Ha.

"Kegiatan pengembangan bawang merah ini seluruhnya sudah terealisasi 100%, bahkan karena produksi sangat baik beberapa kelompok tani yang sudah panen kembali melanjutkan dengan penanaman kedua dengan bibit dari hasil produksinya," ujar Sri.

Sri menambahkan, dalam pengembangan bawang merah kelompok tani memakai varietas nasional yang sudah ada dan di Nagari Sungai Jambu juga sedang pengembangan varietas asli yang diberi nama Sumbu Marapi.

"Kelompok Tani Bujang Juaro ini memakai varietas SS Sakato, di mana produktivitas dalam keadaan basah 20 ton/ha atau jika dikonversi ke berat kering sekitar 15 ton/ha," ujarnya.

Baca juga: Baru Jalan 2 Bulan, Sudah Masuk 25 Toko! Jadi Ini Ide Usahanya

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, Syafrizal di kesempatan itu turut mendorong budidaya bawang merah untuk pemulihan ekonomi.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: