Diskusi Publik KAMMI Padang, Pemuda Harus Doyan Bahas Politik

Minggu, 12 Mei 2019, 06:23 WIB | Kabar Daerah | Kota Padang
Diskusi Publik KAMMI Padang, Pemuda Harus Doyan Bahas Politik
Ketua KAMMI Kota Padang, Novi Sismita menyerahkan cenderamata pada Wako Padang, Mahyeldi usai jadi keynote speaker pada dikusi publik bertemakan 'Gerakan Politik Islam Pasca Pemilu 2019' di Palanta Rumah Dinas Wali Kota, Jl A Yani, Ahad (12/5/2019). (huma

VALORAnews - Mengangkat tema 'Gerakan Politik Islam Pasca Pemilu 2019' pengurus Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Padang menggelar diskusi publik di Palanta Rumah Dinas Wali Kota, Jl A Yani, Ahad (12/5/2019).

Bertindak sebagai keynote speaker Wali Kota Padang Mahyeldi serta Wakil Wali Kota Padang terpilih periode 2019-2024, Hendri Septa dan Imran (wakil ketua pengurus wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat).

Mahyeldi menyampaikan, ada begitu banyak persoalan bangsa saat ini salah satunya masalah keummatan yang begitu komplek seperti kriminalisasi ulama, meninggalnya 500 orang penyelenggara Pemilu dan kecurangan Pemilu secara masif dan terencana.

"Sekarang bangsa kita sedang diuji, agama dan politik dibenturkan. Oleh sebab itu, KAMMI Kota Padang dapat jadi bagian mengkritisi dan memberikan masukan setiap kebijakan yang dibuat pemerintah pusat," terangnya.

Baca juga: Festival Budaya Marandang Minangkabau 2024, Gubernur: Jangan Hanya Tahu Lezat, Tak Tahu Membuatnya

Ia berharap, sebagai gerakan yang berorientasi kepada aksi real dan sistematis dilandasi gagasan konsepsional berdasar al Quran dan sunnah, KAMMI Kota Padang dapat menjadi ruh dalam membangun bangsa ini kedepannya.

"Sebagai organisasi mahasiswa muslim, maka ruh tersebut dapat menjadi penyehat bangsa ini. Jika ruh itu sehat, maka jasad juga sehat begitu juga sebuah bangsa," tutupnya.

Senada dengan itu, Hendri Septa menjelaskan, berbagai persoalan politik muncul di Indonesia pasca Pemilu 2019. Salah satunya proses politik yang seharusnya dilaksanakan jujur dan adil, tapi ditimpangi kecurangan.

"Peristiwa ini tentunya dapat mencoreng nama baik bangsa Indonesia dimata negara lain dan menjadi catatan buruk perjalanan demokrasi di Indonesia kedepan," jelasnya.

Baca juga: Literasi Masyarakat Sumbar Nomor 4 Tertinggi Nasional, Ini Harapan Mahyeldi

Ia menambahkan, banyaknya kecurangan pelaksanaan Pemilu serta ratusan nyawa menjadi korban maka ini menjadi bagian dari generasi muda Indonesia mengambil peran sebagai mitra masyarakat dalam upaya memperjuangkan hak-hak masyarakat kecil.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: